Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Fandi Akhmad Yani-Asluchul Alif, Paslon Tunggal Pilkada Gresik 2024

Kompas.com, 23 September 2024, 07:45 WIB
Hamzah Arfah,
Andi Hartik

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gresik 2024 hanya diikuti pasangan calon tunggal, yakni pasangan Fandi Akhmad Yani-Asluchul Alif (Ya-Alif). Pasangan petahana ini dipastikan akan melawan kotak kosong.

Fandi Akhmad Yani adalah bupati Gresik periode sebelumnya yang menjabat sejak 26 Februari 2021 berpasangan dengan Aminatun Habibah sebagai wakil bupati Gresik. Gus Yani-panggilan Fandi Akhmad Yani dan Aminatun Habibah dilantik usai mengalahkan paslon lain, Muhammad Qosim dan Asluchul Alif, pada Pilkada Gresik 2020.

Gus Yani lahir di Gresik, 28 Juni 1985. Sebelum menjabat sebagai bupati Gresik menggantikan Sambari Halim Radianto, dia menjadi ketua DPRD Gresik pada rentang 23 September 2019 hingga 3 September 2020.

Baca juga: Pilkada Gresik, Petahana Dipastikan Bakal Lawan Kotak Kosong

Menikah dengan Nurul Haromaini, anak dari pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Bumi Shalawat Sidoarjo KH Agoes Ali Masyhuri ini dikaruniai dua orang anak.

Gus Yani menempuh pendidikan sekolah dasar di SD NU Trate Gresik (1991-1997), kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 4 Gresik (1997-2000), SMA Semen Gresik (2000-2003), terakhir S-1 di Universitas Airlangga Surabaya (2004-2009).

Baca juga: Komentar Ketua KPU Merespon Potensi Paslon Tunggal Pilkada Gresik 2024

Kepala Bagian Tata Pemerintahan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik Nurul Puspita Wardani mengatakan, untuk maju dalam rangka mengikuti Pilkada Gresik 2024, Gus Yani sudah mengajukan cuti sebagai bupati Gresik.

Sementara Asluchul Alif bukan sosok asing di dunia politik Gresik. Pada Pilkada Gresik sebelumnya, Alif maju berpasangan dengan Mohammad Qosim. Saat itu, ia kalah dari Gus Yani-Aminatun Habibah.

Alif merupakan ketua DPC Partai Gerindra Gresik dan juga Direktur Rumah Sakit Fathma Medika.

Alif lahir di Gresik pada 29 Juni 1980. Menempuh pendidikan setara SD di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Falah Sembayat, SMP Negeri 1 Bungah, SMA Negeri 1 Gresik, S-1 di Universitas Hangtuah Surabaya jurusan kedokteran dan S-2 di Universitas Airlangga.

Ayah tiga anak ini memulai karir politik sejak 2017 dengan bergabung bersama Partai Gerindra. Ia kemudian dipercaya sebagai ketua DPC Partai Gerindra. Dia terpilih menjadi anggota DPRD Gresik periode 2019-2024.

Dokter Alif sebenarnya kembali terpilih menjadi anggota DPRD Gresik pada Pemilu 2024. Namun, ia mengundurkan diri lantaran memilih menjadi calon wakil bupati Gresik mendampingi Gus Yani.

Dalam Pilkada Gresik 2024, Paslon Ya-Alif diusung oleh semua parpol yang memiliki kursi di DPRD Gresik. Mulai dari Partai Gerindra, PDI-P, PKB, Golkar, PPP, PAN, Demokrat dan juga Nasdem.

Pasangan ini juga diusung partai non-parlemen, yakni PBB, PSI, PKS, Perindo, Partai Buruh, Gelora, Garuda, Hanura, dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).

"Satu tujuan, visi-misinya, membangun membenahi Gresik semakin baik. Kami berdua mempunyai semangat sama, visi-misi sama, disatukan hari ini untuk membangun Gresik lebih baik," kata Gus Yani, usai pendaftaran di kantor KPU Gresik, Selasa (27/8/2024).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau