Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi dan Fakta Longsor di Tambang Pronojiwo Lumajang yang Tewaskan 4 Orang

Kompas.com - 14/06/2024, 08:07 WIB
Miftahul Huda,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Bencana tanah longsor terjadi di area pertambangan pasir Dusun Supit, Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (4/6/2024).

Tragedi ini menewaskan empat orang penambang pasir akibat tertimbun material dan satu orang mengalami luka-luka di bagian kaki saat hendak menyelamatkan diri.

Kronologi

Longsor terjadi di aliran lahar Gunung Semeru yang bersebelahan dengan kawasan Perhutani petak 4 sekitar pukul 11.30 WIB.

Kala itu, ada lima penambang yang tengah mengisi pasir ke bak truk. Tiba-tiba, tebing setinggi 100 meter mengalami longsor dan menimpa penambang di bawahnya.

Baca juga: Cerita Relawan dan Petugas Bertaruh Nyawa demi Temukan Korban Longsor Tambang Pasir Pronojiwo Lumajang

Beni, salah seorang warga, mengatakan, dua hari sebelum peristiwa ini terjadi, kawasan lereng Gunung Semeru ini diguyur hujan yang cukup lebat.

Puncaknya, pada Senin (3/6/2024) malam, hujan lebat mengguyur semalaman. Akibatnya, kawasan hutan tiba-tiba longsor dan menimpa warga yang tengah mengambil pasir.

"Hujan terus dua hari ini, semalam malah lebat, mungkin itu yang bikin longsor," kata Beni di lokasi kejadian.

Kata saksi

Katiyo (50), salah satu saksi, mengatakan, ia sempat melihat truk penambang yang tergulung material tanah sebelum mengenai tubuh Kusnadi, salah satu penambang pasir yang jadi korban longsor.

Kala itu, Katiyo tengah membersihkan peralatan yang biasanya digunakan untuk menambang di lokasi tersebut.

Tiba-tiba, kata Katiyo, tebing setinggi 100 meter longsor menimpa dua truk pengangkut pasir dan lima orang lainnya yang tengah menambang.

Menurut Katiyo, truk milik Junaidi, salah satu korban longsor yang berada tidak jauh dari tebing sempat tergulung material tanah yang tiba-tiba turun dengan kencang.

Usia terbalik beberapa kali, truk kemudian menimpa tubuh Kusnadi yang tengah berusaha menyelamatkan diri di sisi tebing sebelah barat.

Nahas, posisi Kusnadi sudah tidak sempat menemukan jalan untuk naik ke atas tebing hingga akhirnya ditemukan tewas di dekat truk dengan kondisi berdiri dan tertimbun material longsor.

"Saya sedang bersihkan alat nambang, biasanya saya juga ambil di sini, tapi tadi pas libur," kata Katiyo.

"Tadi truk itu kegulung tanah sekitar 10 meter sampai kena Pak Kus," lanjutnya.

Menurut Katiyo, cuaca saat itu memang cerah. Namun, beberapa hari terakhir kawasan ini memang diguyur hujan.

"Kalau tadi cerah, semalam hujan, kemarinnya lagi juga hujan," jelas Katiyo.

Cerita lain datang dari Latif, korban selamat dari tragedi longsor di Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Saat kejadian, Latif dan adiknya, Rohim, tengah mengisi pasir ke truk. Tiba-tiba, tebing setinggi 100 meter yang ada di belakang mereka runtuh.

Baca juga: Longsor Tambang Pasir Lumajang, Pj Bupati: Tak Ada Moratorium, tapi Tata Ulang

Saat itu, kata Latif, cuaca sedang cerah dan tidak ada tanda-tanda akan hujan sama sekali.

Melihat material tanah dari tebing yang tiba-tiba jatuh, Latif langsung lari meninggalkan truknya dan naik ke sisi tebing yang lain.

Sedangkan, adiknya yang berada di belakang Latif tidak bisa menyelamatkan diri sehingga terbawa material tanah dan tertimbun.

Sampai saat ini, petugas belum menemukan tubuh Rohim meski proses pencarian dengan melibatkan empat alat berat telah dilakukan.

"Saya pas ngisi pasir, tiba-tiba longsor saya naik ke atas, adik saya posisi di belakang saya, nggak sempat naik sudah kena tanah," kata Latif sambil meneteskan air mata.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkat Facebook, Warga Blitar Temukan Motor yang Dicuri dalam Waktu Kurang dari 24 Jam

Berkat Facebook, Warga Blitar Temukan Motor yang Dicuri dalam Waktu Kurang dari 24 Jam

Surabaya
3 Unit Mobil Rusak dalam Kebakaran Garasi di Gresik

3 Unit Mobil Rusak dalam Kebakaran Garasi di Gresik

Surabaya
PKB Lirik Mantan Ketua PWNU Jatim untuk Lawan Khofifah dalam Pilkada Jatim

PKB Lirik Mantan Ketua PWNU Jatim untuk Lawan Khofifah dalam Pilkada Jatim

Surabaya
Balon Udara Meledak dan Rusak Rumah di Ponorogo, Warga: Suaranya Keras Sekali

Balon Udara Meledak dan Rusak Rumah di Ponorogo, Warga: Suaranya Keras Sekali

Surabaya
Bayi Perempuan Terbungkus Plastik Merah Ditemukan di Sumenep, Polisi Buru Pelaku Pembuangan

Bayi Perempuan Terbungkus Plastik Merah Ditemukan di Sumenep, Polisi Buru Pelaku Pembuangan

Surabaya
Cabuli Anak di Bawah Umur, Pemuda di Banyuwangi Diringkus Polisi

Cabuli Anak di Bawah Umur, Pemuda di Banyuwangi Diringkus Polisi

Surabaya
Polisi Amankan Pelaku Begal di Gresik dengan Modus Tuduh Korban Pesilat

Polisi Amankan Pelaku Begal di Gresik dengan Modus Tuduh Korban Pesilat

Surabaya
Daop 8 Surabaya Catat Kenaikan Penumpang 35 Persen Saat Libur Idul Adha

Daop 8 Surabaya Catat Kenaikan Penumpang 35 Persen Saat Libur Idul Adha

Surabaya
Yadnya Kasada 2024, Kawasan Gunung Bromo Tutup 4 Hari

Yadnya Kasada 2024, Kawasan Gunung Bromo Tutup 4 Hari

Surabaya
3 Orang Meninggal usai Dirawat Akibat Ledakan Gas Elpiji di Trenggalek

3 Orang Meninggal usai Dirawat Akibat Ledakan Gas Elpiji di Trenggalek

Surabaya
Kejatuhan Balon Udara Berisi Petasan, Satu Rumah di Ponorogo Rusak

Kejatuhan Balon Udara Berisi Petasan, Satu Rumah di Ponorogo Rusak

Surabaya
Bocah 8 Tahun di Bangkalan Berkurban dari Hasil Menyisihkan Uang Jajan

Bocah 8 Tahun di Bangkalan Berkurban dari Hasil Menyisihkan Uang Jajan

Surabaya
Tukang Pangkas Rambut dan Konsumennya di Sumenep Dikeroyok 10 Orang

Tukang Pangkas Rambut dan Konsumennya di Sumenep Dikeroyok 10 Orang

Surabaya
Viral, Video Gerobak Es Doger Halangi Laju Bus di Jembatan Selowangi Lumajang

Viral, Video Gerobak Es Doger Halangi Laju Bus di Jembatan Selowangi Lumajang

Surabaya
Meriahnya Perayaan HUT Persebaya di Stadion Gelora 10 November

Meriahnya Perayaan HUT Persebaya di Stadion Gelora 10 November

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com