LUMAJANG, KOMPAS.com - Mata Abdul Latif (32) berkaca-kaca saat menceritakan bencana tanah longsor yang mengubur adik kembarnya, Rohim (32) di Dusun Supit, Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (4/6/2024).
Selain Rohim, ada tiga warga yang juga tertimbun longsor. Satu di antaranya yakni Kusnadi telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Baca juga: 4 Warga Tertimbun Longsor di Pronojiwo Lumajang
Latif mengungkapkan, dirinya dan sang adik sedang mengisi pasir ke truk sesaat sebelum longsor terjadi. Untuk diketahui lokasi longsor tersebut memang berada di aliran lahar Gunung Semeru yang bersebelahan dengan kawasan Perhutani.
Di tempat itulah, sehari-hari Latif dan adiknya bekerja sebagai penambang pasir.
Latif masih ingat betul saat itu cuaca cerah. Tidak ada tanda-tanda turun hujan sama sekali.
Sekitar pukul 11.30 WIB, tiba-tiba tebing setinggi 100 meter di belakang mereka runtuh.
Baca juga: Pencarian 3 Warga Tertimbun Longsor di Pronojiwo Lumajang Dihentikan Sementara
Latif pun langsung lari sekuat tenaga meninggalkan truknya dan naik ke sisi tebing yang lain.
Sedangkan, adiknya yang berada di belakang Latif tidak sempat menyelamatkan diri dan tertimbun tanah.
"Saya pas ngisi pasir, tiba-tiba longsor saya naik ke atas, adik saya posisi di belakang saya, gak sempat naik sudah kena tanah," kata Latif sembari meneteskan air mata saat ditemui Kompas.com di lokasi kejadian, Selasa (4/6/2024).
Baca juga: 4 Ekskavator Diterjunkan Cari 3 Korban Longsor Pronojiwo Lumajang
Tak hanya menimbun sang adik, tanah longsor juga mengubur truk mereka.
"Truknya yang itu sampai terpendam, hanya kelihatan kepalanya," terangnya.
Latif mengalami luka di bagian mata kaki sebelah kanan. Ia menduga, luka itu akibat menabrak batu saat dirinya berlari menghindari timbunan tanah.
Sebagai informasi, tempat longsor terjadi berada di aliran lahar dengan batu-batu besar yang berceceran.
Kini Latif hanya bisa berharap sang adik dan para korban longsor lainnya segera ditemukan.