SURABAYA, KOMPAS.com - Rumah di Desa Wirobiting, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi sasaran pembobolan. Akibatnya, sekitar 100 gram emas dan uang tunai untuk pelunasan haji raib tak tersisa.
Korban dalam kejadian ini adalah Mokh. Indra Budi Khusuma. Ia mengatakan, insiden pembobolan rumahnya itu terjadi pada Rabu (22/5/2024). Ketika itu, ayahnya, Moh. Yani dan ibunya, Rami tengah pergi ke pasar.
"Ibu sama ayah ke pasar, berangkat jam 03.00 WIB, pulang habis subuh, jam 05.00 WIB, pintu rumah sudah tercongkel semua," kata Indra ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (27/5/2024).
Baca juga: Terobsesi Game Online, Motif Pelaku Penembakan di Surabaya
Selain itu, kata dia, pintu kamar juga sudah dalam kondisi terbuka dengan bekas congkelan. Ketika dicek, sejumlah perhiasan dan uang yang disimpan di dalam lemari sudah tidak ada.
"(Barang hilang) uang sekitar Rp 55,5 juta dan perhiasan ada 10, (berat total) 100 gram lebih, itu delapan gelang, dua cincin, emas antam 50 gram, dan emas lantakan 13 gram. Total Rp 200 juta lebih, ditambah uang tunainya," jelasnya.
Baca juga: Fortuner Tabrak Balita hingga Tewas di Sidoarjo, Pengemudi Mengaku Tak Melihat Korban
Sedangkan, lanjut Indra, uang yang dibawa oleh pelaku merupakan tabungan untuk melunasi biaya haji kedua orangtuanya. Sebab, orangtuanya berencana berangkat haji pada 2025 mendatang.
"Insyaallah untuk tahun depan saya ngasih (uang) orangtua saya untuk pelusanan haji. Insyaallah berangkat tahun depan," ujarnya.
Mengetahui hal tersebut, Indra langsung melaporkan peristiwa pembobolan itu ke Polsek Prambon. Namun, dia disebut kekurangan alat bukti lantaran tak ada rekaman CCTV.
"Paginya saya langsung ke Polsek Prambon, setelah laporan ada tiga polisi datang, bilang kalau enggak ada CCTV ya sulit, enggak bisa (diselidiki) ini," ucapnya.
"Memang enggak ada CCTV sayangnya. Cuman rumah kami padat penduduk, terus samping, depan, belakang rumahnya itu berdempetan dan masih keluarga besar," tambahnya.
Meski demikian, Indra berharap, polisi bisa segera menangkap pelaku pembobolan rumahnya. Sebab, dia takut peristiwa itu kembali terjadi dan membahayakan orangtuanya.
Kapolsek Prambon, AKP Muhammad Zainuddin mengaku telah mendapatkan laporan pembobolan rumah itu. Pihaknya sekarang tengah melakukan proses penyelidikan.
"Masih diperiksa utamanya korban, belum saksi-saksi. Dan rekan-rekan (anggota Polsek Prambon) sampai saat ini masih proses lidik," kata Zainuddin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.