KOMPAS.com - Terminal Arjosari di Kota Malang, Jawa Timur mulai ada peningkatan kedatangan dan keberangkatan penumpang jelang lebaran 2024 atau Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Peningkatan itu mulai terjadi antara 5-10 persen pada penumpang bus Antarkota Antar Provinsi (AKAP).
Pengawas Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Arjosari Malang, Maria Margareta mengatakan, rata-rata untuk keberangkatan bus AKAP saat ini sejumlah 78 bus dan kedatangan 40-48 bus setiap harinya.
Baca juga: Puncak Arus Mudik di Terminal Induk Bekasi Diperkirakan Mulai 6 April 2024
Penumpang tersebut didominasi dari dan menuju Jakarta. Selain itu, Bandung, Yogyakarta dan Jawa Tengah.
"Tapi mayoritas jurusan Jakarta, makanya banyak bus jurusan Jakarta, daripada lainnya," kata Maria, Rabu (3/4/2024).
Sedangkan untuk peningkatan kedatangan dan keberangkatan bus AKAP belum terjadi. Dia menyampaikan, biasanya hal itu terjadi mulai H-1 atau H+2 lebaran.
"Biasanya ada penambahan bus pariwisata yang sifatnya insidentil, jadi izin dulu sebelumnya untuk penambahan armada, jadi di luar jam biasanya operasional," katanya.
Baca juga: Puluhan Sopir di Terminal Mangkang Semarang Dites Kesehatan, Beberapa Ada yang Kelelahan
Sedangkan untuk kedatangan dan keberangkatan bus Antarkota Dalam Provinsi (AKDP) rata-rata 260-300 bus. Penumpang didominasi dari dan menuju Surabaya.
"AKDP paling banyak tujuan Surabaya, dua menit sekali, sampai jam 11 malam terakhir, start jam 3 pagi," katanya.
Peningkatan kedatangan dan keberangkatan bus AKDP diprediksi terjadi mulai H-2 lebaran.
"Kalau AKDP biasanya H-2 itu karena libur bersama semua, swasta sama negeri, biasanya peningkatan ke arah Blitar, Tulungagung dan Trenggalek, itu banyak-banyaknya," katanya.
Untuk lonjakan penumpang paling banyak di Terminal Arjosari diprediksi terjadi saat arus balik mencapai 40-50 persen.
Baca juga: Seminggu Jelang Lebaran, Terminal Induk Bekasi Mulai Dipadati Pemudik Tujuan Jawa Tengah
Rata-rata jumlah penumpang saat ini ketika hari biasa masih 3.000 orang, dan 4.000 orang saat akhir pekan.
"Biasanya kalau kita paling banyak lonjakan arus baliknya, kalau arus mudiknya tidak terlalu signifikan."
"Kalau arus balik biasanya banyak bus insidentil yang sifatnya cuma mengangkut sementara karena lonjakan penumpang," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.