Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Keracunan Massal di Magetan, Kepala Pusing, Mual, dan Diare

Kompas.com - 02/03/2024, 22:04 WIB
Sukoco,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com - Simun (65), warga Desa Dukuh Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, masih terlihat lemah tertidur di ranjang Puskesmas Kecamatan Lembeyan.

Bersama empat warga Desa Dukuh lainnya, Simun mendapat perawatan infus untuk mengembalikan kondisi tubuhnya yang lemah pascadiare karena diduga keracunan menu selamatan selapanan bayi tetangganya.

“Masih lemah tapi sudah membaik. Ini kakak saya masuk ke Puskesmas Kamis (29/2/2024) malam jam 12 karena pusing, mual, muntah, dan diare,” ujar Wagimun, adik Simun saat ditemui di Puskesmas Lembeyan, Magetan, Jawa Timur, Sabtu (2/3/2024).

Baca juga: Cerita Pilu Keluarga di Bandung Barat yang Tinggal di Kandang Domba, Tidur Berdesakan dan Bau Kotoran Hewan

Wagimun menambahkan, kakaknya hanya menyantap menu pelas, menu selamatan khas di Kabupaten Magetan untuk selamatan selapanan balita.

Sementara nasi yang dimakan merupakan nasi yang dimasak sendiri.

“Pelas itu dari kedelai dibumbui terus dibungkus sama daun pisang yang biasa untuk selamatan. Kakak saya hanya makan pelas sama nasinya punya sendiri, merasa sakit perut mulas, pusing, mual, dan muntah terus diare itu sekitar pukul 12 malam,” imbuhnya.

Baca juga: 20 Warga di Magetan Keracunan Makanan Usai Hadiri Hajatan Selamatan Bayi

Wagimun mengaku turut makan menu nasi urap yang disajikan tetangganya untuk selamatan selapanan balita tetangganya. Namun, dia mengaku tak merasakan seperti yang dirasakan kakaknya itu.

Dia mengaku tak mengalami pusing maupun mual.

“Saya ikut makan juga, tapi saya nggak merasakan apa apa. Saya yang mengantar kakak saya ke Puskesmas,” ucapnya.

Baca juga: Warga Nganjuk Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Area Persawahan, Tubuhnya Dipenuhi Luka


Satu keluarga keluhkan sakit perut sampai demam

Puluhan warga Desa Dukuh Kaupaten Magetan mendapat perawatan di Puskesmas Lembeyan karena mengalami sakit perut, mual dan diare usai menyantap makanan selamatan selapan di rumah salah satu warga. Dari 20 warga yang mengalami gejala keracunan makanan 5 di antaranya masih menjalani perawatan di Puskesmas Lembeyan.KOMPAS.COM/SUKOCO Puluhan warga Desa Dukuh Kaupaten Magetan mendapat perawatan di Puskesmas Lembeyan karena mengalami sakit perut, mual dan diare usai menyantap makanan selamatan selapan di rumah salah satu warga. Dari 20 warga yang mengalami gejala keracunan makanan 5 di antaranya masih menjalani perawatan di Puskesmas Lembeyan.

Warga Desa Dukuh lainnya yang mendapat berkat selamatan selapanan balita, Dwi Ayu Pramesti (25) juga mengaku mengalami sakit perut hingga panas dingin atau demam.

Dia mengaku menyantap berkat selapanan balita tetangganya bersama dengan kedua orangtuanya.

Usai menyantap menu nasi urap dan ayam yang dibumbui tidak terjadi apa apa.

Namun, saat bangun pukul 12 malam, dia mengaku sakit perut yang melilit disertai pusing dan demam hingga diare.

“Makannya habis Isya di rumah sama ibu sama bapak. Ibu saya juga mengalami hal yang sama cuma bapak tidak parah. Sekarang sudah mulai membaik, tidak panas dan tidak pusing lagi,” katanya.

Baca juga: 17 Warga di Kediri Terjangkit DBD, Dinkes: Kemungkinan Masih Terus Bertambah

Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Rohmat Hidayat mengatakan, sebanyak 20 warga Desa Dukuh mengalami keluhan sakit perut, mual, pusing, dan muntah serta diare diduga mengalami keracunan makanan usai menghadiri acara selamatan selapanan bayi.

Dinas Kesehatan telah mengambil sample makanan yang diduga menjadi penyebab puluhan warga keracunan.

Dari 20 warga yang keracunan makanan, 5 di antaranya masih menjalani perawatan di Puskesmas Lembeyan karena masih mengalam dehidrasi.

“Ada 5 warga yang masih menjalani rawat inap karena dehidrasi, yang lainnya rawat jalan karena kondisinya telah membaik. Sample makanan yang kita amankan ada nasi urap, ayam, sama kue sudah kita kirim ke Surabaya,” kata dia. 

Baca juga: Waspada, 41 Warga Jabar Meninggal akibat DBD, Faskes Diminta Siaga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Surabaya
Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Surabaya
Siswi SMP di Malang Korban Penyebaran Foto Syur Masih Trauma dan Sempat Tak Mau Sekolah

Siswi SMP di Malang Korban Penyebaran Foto Syur Masih Trauma dan Sempat Tak Mau Sekolah

Surabaya
Reka Ulang Kasus Pemuda di Lamongan Tewas Usai Makan Seblak Dicampur Racun Tikus

Reka Ulang Kasus Pemuda di Lamongan Tewas Usai Makan Seblak Dicampur Racun Tikus

Surabaya
Kasus Korupsi Proyek Kolam Renang Rp 1,5 M, Jaksa Panggil Anggota DPRD Madiun

Kasus Korupsi Proyek Kolam Renang Rp 1,5 M, Jaksa Panggil Anggota DPRD Madiun

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com