KOMPAS.com - Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), berencana menambah anggaran riset di akhir masa jabatannya. Dia pun yakin, pemimpin baru akan melanjutkan kebijakannya tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Jokowi ketika mengikuti Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan Forum Rektor Indonesia di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Senin (15/1/2024).
“Perguruan tinggi peran untuk RnD (research and development) harus betul-betul diperkuat," kata Jokowi, saat memberikan sambutan.
Baca juga: Jokowi Minta Menteri Nadiem Perbesar Anggaran Riset Perguruan Tinggi
"Artinya lagi Pak Nadiem (Mendikbudristek), anggarannya diperbesar. enggak apa-apa dimulai tahun ini nanti kan sudah ganti presiden,” lanjutnya.
Jokowi meminta Nadiem Makarim menaikkan anggaran riset dari jumlah yang besar. Lalu, presiden berikutnya, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto ataupun Ganjar Pranowo, mau tidak mau akan melanjutkan.
“Dimulai dulu yang gede, jadi presiden yang akan datang pasti mau tidak mau melanjutkan, entah itu 01, entah itu 02, itu entah 03, tapi dimulai dulu,” ujarnya.
Jokowi pun meyakini, pemimpin yang terpilih dalam pilihan presiden (Pilpres) 2014 tidak akan berani memotong anggaran riset tersebut.
“Enggak mungkin, kalau sudah Pak Nadiem sudah menambahkan banyak, kemudian presiden yang akan datang memotong, enggak akan berani,” ucapnya.
Baca juga: Cak Imin Janji Anggaran Riset Minimal 3 Persen dari APBN jika Terpilih
Lebih lanjut, Jokowi menyebut perguruan tinggi memilik tugas mulia, yakni menjadi lembaga riset karena memiliki dosen yang sangat banyak, tenaga peneliti, serta puluhan ribu mahasiswa.
“Oleh karena itu saya akan memerintahkan kepada BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), untuk menjadi orkestrator penelitian bersama Bappenas untuk merancang kebutuhan riset kita," ujarnya.
Oleh karena itu, Jokowi berharap banyak kepada riset yang dilakukan perguruan tinggi. Baru kemudian bisa dilanjutkan BRIN dan Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.