KOMPAS.com - Madjid Panjalu, seorang dalang cilik yang baru berusia 9 tahun asal Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, akan mentas di Malaysia pada 18-19 November 2023.
Siswa kelas 3 sekolah dasar di Sekolah Alam Ramadhani itu bakal tampil bersama para seniman negeri jiran pada Festival Janda Baik di Pahang.
Selain di festival tersebut, dia juga akan tampil sebagai pembuka di beberapa event lainnya.
Selain mendalang, putra pasangan Sunarno dan Ulya itu juga direncanakan akan membawakan tarian tradisional. Madjid kebetulan multitalenta dalam berkesenian.
Baca juga: Semarak Hari Wayang Nasional, Ratusan Anak di Kediri Gelar Karnaval
Madjid mengatakan, lakon wayang yang akan dia bawakan nanti berjudul “Gemati Marang Bumi” atau Kasih Sayang terhadap Bumi.
Lakon itu sengaja dibawakan untuk mendorong isu-isu kepedulian terhadap lingkungan.
"Temanya tentang climate change," ujar Madjid ditemui Kompas.com di sekolahnya saat akan berangkat ke Malaysia, Kamis (16/11/2023).
Secara umum, lakon itu tentang sosok Black Man dengan karakter Rahwana yang menebang pepohonan dan merusak hutan untuk mendirikan pabrik minyak.
Itu menyebabkan bencana banjir, longsor, perubahan suhu panas bumi, hingga makhluk hidup menjadi korban.
Karakter Bagong dan Bogang mencoba mengingatkan Black Man agar berhenti mendirikan pabrik-pabrik minyak.
Namun, mereka gagal. Akhirnya, yang bisa mengatasi perilaku Black Man adalah karakter Sang Hanoman.
Baca juga: 5 Kerajinan Tangan di Indonesia, Salah Satunya Wayang Kulit
"Jadi sudah menjadi tugas manusia untuk merawat bumi, bukan merusaknya," lanjut Madjid.
Adapun perihal persiapannya tampil di mancanegara itu, Madjid menuturkan tidak memerlukan waktu yang lama. Bahkan latihannya pun sekadarnya saja.
"Kadang latihan kalau sore pulang sekolah. Tapi ya jarang," ungkapnya.
Madjid menurutkan, dirinya hanya membaca naskah yang dibuat Sunarno, sang bapak. Dia mengambil inti cerita dan tidak perlu menghafalkan dialog dalam naskah tersebut.