Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Madjid, Dalang Cilik asal Kediri yang Bakal Tampil di Malaysia

Kompas.com - 16/11/2023, 09:55 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Madjid Panjalu, seorang dalang cilik yang baru berusia 9 tahun asal Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, akan mentas di Malaysia pada 18-19 November 2023.

Siswa kelas 3 sekolah dasar di Sekolah Alam Ramadhani itu bakal tampil bersama para seniman negeri jiran pada Festival Janda Baik di Pahang.

Selain di festival tersebut, dia juga akan tampil sebagai pembuka di beberapa event lainnya.

Selain mendalang, putra pasangan Sunarno dan Ulya itu juga direncanakan akan membawakan tarian tradisional. Madjid kebetulan multitalenta dalam berkesenian.

Baca juga: Semarak Hari Wayang Nasional, Ratusan Anak di Kediri Gelar Karnaval

Madjid mengatakan, lakon wayang yang akan dia bawakan nanti berjudul “Gemati Marang Bumi” atau Kasih Sayang terhadap Bumi.

Lakon itu sengaja dibawakan untuk mendorong isu-isu kepedulian terhadap lingkungan.

"Temanya tentang climate change," ujar Madjid ditemui Kompas.com di sekolahnya saat akan berangkat ke Malaysia, Kamis (16/11/2023).

Secara umum, lakon itu tentang sosok Black Man dengan karakter Rahwana yang menebang pepohonan dan merusak hutan untuk mendirikan pabrik minyak.

Itu menyebabkan bencana banjir, longsor, perubahan suhu panas bumi, hingga makhluk hidup menjadi korban.

Karakter Bagong dan Bogang mencoba mengingatkan Black Man agar berhenti mendirikan pabrik-pabrik minyak.

Namun, mereka gagal. Akhirnya, yang bisa mengatasi perilaku Black Man adalah karakter Sang Hanoman.

Baca juga: 5 Kerajinan Tangan di Indonesia, Salah Satunya Wayang Kulit

"Jadi sudah menjadi tugas manusia untuk merawat bumi, bukan merusaknya," lanjut Madjid.

Adapun perihal persiapannya tampil di mancanegara itu, Madjid menuturkan tidak memerlukan waktu yang lama. Bahkan latihannya pun sekadarnya saja.

"Kadang latihan kalau sore pulang sekolah. Tapi ya jarang," ungkapnya.

Madjid menurutkan, dirinya hanya membaca naskah yang dibuat Sunarno, sang bapak. Dia mengambil inti cerita dan tidak perlu menghafalkan dialog dalam naskah tersebut.

"Ya tinggal mainkan wayang saja. Kalau menghafal malah nantinya bisa lupa,” pungkas pelajar yang bercita-cita jadi dalang dan pilot ini.

Sunarno mengungkapkan perihal penampilan anaknya di Malaysia. Itu bermula dari adanya undangan pihak panitia Janda Baik Festival.

"Jadi kami diundang. Mungkin mereka pernah lihat Madjid tampil. Sebab pernah juga ada aktivis dari Malaysia yang datang ke Kediri, yaitu Zharif Afandi,” ujar Sunarno.

Bakat Madjid

Majid Panjalu, dalang cilik saat pentas wayang di peringatan hari wayang nasional di sekolah alam Ramadhani, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (11/11/2023).KOMPAS.com/M.AGUS FAUZUL HAKIM Majid Panjalu, dalang cilik saat pentas wayang di peringatan hari wayang nasional di sekolah alam Ramadhani, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (11/11/2023).

Sunarno menambahkan, anaknya itu memang gemar berkesenian termasuk bermain wayang.

Semua itu dipelajari Madjid secara otodidak. Sebab, Sunarno \merasa tidak pernah memaksakan anaknya itu.

Hanya saja, kata pria yang juga dosen psikologi di sebuah kampus negeri di Kota Kediri, sejak kecil Madjid tumbuh dan berkembang dalam atmosfer kesenian.

Sebab dirinya kebetulan juga suka dan menggemari wayang sehingga kerap mengajak Madjid menonton pertunjukan wayang. Ternyata Madjid pun kerap menonton wayang melalui gadgetnya.

"Jadi gurunya ya lingkungannya itu, pengalamannya itu,” lanjut Sunarno.

Baca juga: Wirawan, Dalang Generasi Terakhir yang Pertahankan Eksistensi Wayang Palembang

Dalam hal praktik berkesenian, Madjid selama ini kerap manggung di tiap acara yang digelar di sekolahnya. Itu mulai dari baca puisi, pantomim, tari Remo, hingga mendalang.

Selain di sekolahnya, Madjid juga kerap diundang komunitas kebudayaan yang tengah mempunyai hajat atau berkegiatan.

Namun Sunarno mengatakan, konteksnya bukan faktor ekonomi atau diundang untuk mendapatkan uang.

"Kalau ada yang ngundang nanggap gitu malah saya minta untuk sambatan saja. Sambatan itu salah satu tradisi yang artinya saling membantu,"  pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bus Sugeng Rahayu Oleng dan Terguling di Hutan Ngawi, Sopir Bus Mengaku Ada Truk Mepet Bus Saat Salip

Bus Sugeng Rahayu Oleng dan Terguling di Hutan Ngawi, Sopir Bus Mengaku Ada Truk Mepet Bus Saat Salip

Surabaya
Honda Civic Berkecepatan Tinggi Tabrak Rumah di Kota Batu, Pengemudi Perempuan Tewas

Honda Civic Berkecepatan Tinggi Tabrak Rumah di Kota Batu, Pengemudi Perempuan Tewas

Surabaya
Pakar Unair Kritik RUU Penyiaran

Pakar Unair Kritik RUU Penyiaran

Surabaya
RSUD Bangil Beberkan Kronologi Pengangkatan Testis Pria di Pasuruan

RSUD Bangil Beberkan Kronologi Pengangkatan Testis Pria di Pasuruan

Surabaya
ASN Dinkes Tulungagung Ditangkap Saat Pesta Ekstasi di Tempat Karaoke Surabaya

ASN Dinkes Tulungagung Ditangkap Saat Pesta Ekstasi di Tempat Karaoke Surabaya

Surabaya
Kisah Nenek 100 Tahun Tukang Pijat Naik Haji, Menabung di Kresek Rp 20.000 Setiap Hari

Kisah Nenek 100 Tahun Tukang Pijat Naik Haji, Menabung di Kresek Rp 20.000 Setiap Hari

Surabaya
Polrestabes Surabaya Musnahkan 40 Kilogram Sabu dan 26.000 Pil Ekstasi Senilai Rp 66 Miliar

Polrestabes Surabaya Musnahkan 40 Kilogram Sabu dan 26.000 Pil Ekstasi Senilai Rp 66 Miliar

Surabaya
Wartawan di Lumajang Melakban Mulut Tolak RUU Penyiaran

Wartawan di Lumajang Melakban Mulut Tolak RUU Penyiaran

Surabaya
Demokrat Usung Trihandy Cahyo Saputro Jadi Cabup pada Pilkada Nganjuk 2024

Demokrat Usung Trihandy Cahyo Saputro Jadi Cabup pada Pilkada Nganjuk 2024

Surabaya
Kasus Testis Hilang, Pria di Pasuruan Tegaskan Hanya Ada Persetujuan Operasi Laser Prostat

Kasus Testis Hilang, Pria di Pasuruan Tegaskan Hanya Ada Persetujuan Operasi Laser Prostat

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Menjelang Pilkada 2024, KPU Situbondo Pangkas Jumlah TPS 50 Persen

Menjelang Pilkada 2024, KPU Situbondo Pangkas Jumlah TPS 50 Persen

Surabaya
Sambut Program Makan Siang Gratis, 10.000 Hektar Lahan Kering Disulap Jadi Kawasan Terpadu Hortikultura

Sambut Program Makan Siang Gratis, 10.000 Hektar Lahan Kering Disulap Jadi Kawasan Terpadu Hortikultura

Surabaya
Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com