Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panitia Diklat yang Tewaskan Mahasiswi Unej Ungkap Alasan Korban Tak Segera Dievakuasi

Kompas.com - 13/11/2023, 22:28 WIB
Bagus Supriadi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Panitia diklat UKM Mahasiswa Divisi Pecinta Alam (Mahadipa) Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, angkat bicara terkait dengan tewasnya peserta bernama Nadhifa Naya Damayanti (18) pada Sabtu (11/11/2023). Diklat itu berlangsung di lereng Gunung Argopuro.

Ketua UKM Mahadipa, Alung Kiromul Risqi menjelaskan, sebelum kegiatan diklat berlangsung, panitia sudah mewajibkan beberapa syarat bagi para peserta.

“Seperti yang pertama kami mendata penyakit bawaan yang mungkin diderita oleh peserta sendiri,” kata dia saat konferensi pers di Fakultas Teknik Unej, Senin (13/11/2023).

Baca juga: Penyelidikan Kasus Tewasnya Mahasiswi Unej Saat Ikut Diklat Pecinta Alam Dihentikan

Seperti penyakit yang pernah dan sedang dialami, atau penyakit yang berisiko kambuh.

Namun, lanjut dia, korban tidak mencantumkan penyakit apa pun yang diderita. Bahkan, sehari sebelum pelaksanaan, panitia juga mewajibkan peserta untuk memberikan surat keterangan sehat.

Baca juga: Mahasiswi Unej Tewas Saat Diklat, Keluarga Tolak Otopsi

Dia menjelaskan, kesehatan korban mengalami dua kali drop dalam kegiatan itu. Pertama, pada siang hari karena terik matahari dan tanjakan yang tinggi. Saat itu, panitia membantu memberikan pertolongan pertama sehingga kondisi korban membaik sekitar pukul 22.00 WIB.

“Kemudian pada malam hari kondisi korban drop kembali,” ucap dia.

Saat itu, kata dia, pihaknya sudah menghubungi tim Basarnas sekitar pukul 18.00 WIB. Namun, pihak panitia mengaku mengalami kendala komunikasi karena susahnya sinyal.

“Posisi drop-nya peserta benar-benar di atas perbukitan, jadi kalau kita memaksakan adanya evakuasi di waktu malam hari, ditakutkan nanti ada kecelakaan yang lebih,” ungkap dia.

Sebab, medan menuju lokasi sangat curam dan hanya bisa dilewati oleh satu orang. Ketika pihaknya mengevakuasi korban dengan tandu, tidak bisa berjalan dengan normal.

“Makanya kita memilih untuk memberikan pertolongan pertama terlebih dahulu,” kata dia.

Pertolongan pertama yang dimaksud adalah dengan membuat tempat berlindung dan menyalakan api agar tubuh hangat dan memberikan sereal.

Setelah itu, sekitar pukul 01.00 WIB, korban kembali drop. Napas korban mulai menipis dan denyut nadinya mulai melemah. Saat itulah, panitia kembali menghubungi Basarnas untuk evakuasi.

Setelah berhasil dievakuasi dan dibawa ke RSUD dr Soebandi, korban dinyatakan meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Jatim: Pelat Nomor Moge yang Terlibat Kecelakaan di Probolinggo Tak Terdaftar

Polda Jatim: Pelat Nomor Moge yang Terlibat Kecelakaan di Probolinggo Tak Terdaftar

Surabaya
Monumen Pahlawan Buruh Marsinah, Mengenang Tragisnya Kematian Aktivis yang Memperjuangkan Hak Buruh

Monumen Pahlawan Buruh Marsinah, Mengenang Tragisnya Kematian Aktivis yang Memperjuangkan Hak Buruh

Surabaya
Kasus Konten Video 'Tukar Pasangan' yang Jerat Samsudin Dilimpahkan ke Kejari Blitar

Kasus Konten Video "Tukar Pasangan" yang Jerat Samsudin Dilimpahkan ke Kejari Blitar

Surabaya
6 Orang Jadi Tersangka Tawuran yang Menewaskan Remaja di Surabaya

6 Orang Jadi Tersangka Tawuran yang Menewaskan Remaja di Surabaya

Surabaya
Nobar Timnas Indonesia di Balai Kota Surabaya, Sejumlah Ruas Jalan Macet Total

Nobar Timnas Indonesia di Balai Kota Surabaya, Sejumlah Ruas Jalan Macet Total

Surabaya
Pilkada 2024, Mantan Wali Kota Malang Abah Anton Daftar ke PKB

Pilkada 2024, Mantan Wali Kota Malang Abah Anton Daftar ke PKB

Surabaya
Dokter Meninggal dalam Kecelakaan Moge di Probolinggo, Sosoknya Dikenal Baik dan Rajin

Dokter Meninggal dalam Kecelakaan Moge di Probolinggo, Sosoknya Dikenal Baik dan Rajin

Surabaya
Truk Tabrak Lansia di Gresik, Sopir Diduga Mabuk

Truk Tabrak Lansia di Gresik, Sopir Diduga Mabuk

Surabaya
Residivis Bunuh Tetangga di Dekat Makam Leluhur, Rumah Pelaku Dikepung

Residivis Bunuh Tetangga di Dekat Makam Leluhur, Rumah Pelaku Dikepung

Surabaya
Kecelakaan Moge di Probolinggo, Polisi Cari Pengendara NMax yang Diduga Menyeberang Tiba-tiba

Kecelakaan Moge di Probolinggo, Polisi Cari Pengendara NMax yang Diduga Menyeberang Tiba-tiba

Surabaya
Pria di Malang Tewas Dianiaya Tetangganya, Pelaku 3 Kali Masuk Penjara

Pria di Malang Tewas Dianiaya Tetangganya, Pelaku 3 Kali Masuk Penjara

Surabaya
Cerita Suwito Berwajah Mirip Shin Tae-yong: Setelah Video Diunggah, Banyak yang DM Saya

Cerita Suwito Berwajah Mirip Shin Tae-yong: Setelah Video Diunggah, Banyak yang DM Saya

Surabaya
Polisi Ungkap Kronologi Suami di Tuban Meninggal Usai Cekik Istrinya

Polisi Ungkap Kronologi Suami di Tuban Meninggal Usai Cekik Istrinya

Surabaya
Kecelakaan Beruntun di Probolinggo, Pasutri Pengendara Harley-Davidson Tewas

Kecelakaan Beruntun di Probolinggo, Pasutri Pengendara Harley-Davidson Tewas

Surabaya
Mobil Satu Keluarga Tabrak Kereta di Sidoarjo, 3 Orang Luka Berat

Mobil Satu Keluarga Tabrak Kereta di Sidoarjo, 3 Orang Luka Berat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com