JEMBER, KOMPAS.com - Mukhamad Robitul Isror, pemuda Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember Jawa Timur menahan rasa sakit saat mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2023 di Universitas Jember, Rabu (10/5/2023).
Robitul menjadi korban tabrak lari hingga mengalami luka pada kedua kaki dan tangannya pada Sabtu (6/5/2023).
Namun, pria yang akrab disapa Robit tersebut tetap bersemangat ingin diterima menjadi mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Baca juga: 7 Peserta UTBK di USU Medan Tepergok Pakai Alat Rekam Saat Ujian
Robit tetap berangkat walau berjalan dengan terseok-seok memasuki ruang Laboratorium Komputer 3 di lokasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember.
Luka di tubuhnya masih belum sembuh total sehingga harus dibantu salah satu temannya untuk naik tangga menuju lokasi UTBK di lantai dua.
“Saya tengah berkendaraan motor di jalanan desa di Kecamatan Balung di Sabtu malam minggu lalu. Tiba-tiba ada pengendara motor tanpa lampu di depan saya berbelok. Kontan saya kaget dan berusaha mengerem, namun karena jarak yang terlalu dekat maka tabrakan tak terhindari," kata Robit menceritakan kecelakaannya, Kamis (11/5/2023).
Baca juga: Jika Peserta UTBK SNBT 2023 Curang, SNPMB: Dikirim ke Penegak Hukum
Sementara si pengendara motor yang bertabrakan dengannya kabur. Kecelakaan itu membuat Robit tidak sadar.
Dia baru sadar pada keesokan harinya ketika sudah terbaring di rumah.
"Kaki dan tangan saya luka, untuk sepeda motor rusak parah. Alhamdulillah saya tak mengalami gegar otak atau luka patah tulang,” tambah dia.
Kukuh ikut ujian
Karena kecelakaan, ibunya Risna Ekawati memintanya untuk membatalkan ujian UTBK SNBT 2023.
Tapi lulusan SMA Nurul Islam Antirogo Jember ini bersikeras ingin tetap mengikuti ujian.
Robit menilai rasa sakit masih bisa ditahan daripada harus menganggur setahun ke depan. Tekad anak pertama dari dua bersaudara ini lantas didukung sang Ayah, M. Ishaq.
Baca juga: Puluhan Baliho Anies Baswedan Diduga Dirusak, Nasdem Jember Lapor Polisi
Dia mendapatkan perawatan langsung oleh saudaranya yang kebetulan seorang perawat sambil terus berkonsultasi dengan dokter.
Untuk menuju Jember dari rumahnya di Kecamatan Ambulu, Robit diantar sang paman yang adik ibunya.