BANGKALAN, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang perempuan berpakaian hijau berjoget di halaman Masjid Syaikhona Kholil, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, viral di media sosial.
Video tersebut menyebar dan mendapat kritik dari warganet lantaran lokasi pembuatan video tersebut berada di lokasi yang dikeramatkan oleh masyarakat, atau satu kompleks dengan makam guru para pendiri Nahdlatul Ulama dan guru para pahlawan nasional, Syaikhona Kholil Bangkalan.
Baca juga: Masriah Kembali Dilaporkan ke Satpol PP Buntut Buang Sampah Sambil Joget
Salah satu anggota keluarga besar Syaikhona Kholil, Kiai Hasbullah Muhtarom menyayangkan beredarnya video joget TikTok tersebut.
Menurutnya, orang-orang yang datang ke lokasi ziarah Syaikhona Kholil rata-rata ingin mendapatkan keberkatan. Sehingga, pantang bagi peziarah melakukan tindakan yang kurang sopan.
Baca juga: Gara-gara Aurelie Moeremans, Xanana Gusmao Joget di Gala Dinner KTT ASEAN
"Lokasinya masih di halaman masjid dan di dalam kompleks makam Syaikhona Kholil. Ini sungguh di luar nalar. Di masjid mana pun juga tidak pantas dijadikan tempat joget, apalagi ini lokasi makam wali," kata Hasbullah Muhtarom melalui sambungan telepon seluler, Senin (6/11/2023).
Pria yang akrab disapa Ra Hasbul itu mengimbau kepada masyarakat yang hendak ziarah ke komplek pemakaman Syaikhona Kholil, agar memantapkan niat terlebih dahulu.
"Semoga kejadian ini jadi pelajaran bagi semua umat Islam, agar ketika datang ke tempat yang dimuliakan, bukan hanya di Bangkalan tapi di tempat lain, sudah membulatkan niatnya untuk mendapatkan barokah," harapnya.
Pemilik akun TikTok yang mengaku bernama Adinda Uzzy tersebut kemudian membuat video permohonan maaf.
Dalam video itu, Adinda minta maaf kepada keluarga besar Syaikhona Kholil dan masyarakat.
"Saya Adinda Uzzy, pembuat konten TikTok di depan masjid Syaikhona Kholil. Saya secara pribadi mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekeliruan dan kekhilafan saya. Saya mohon maaf yang tidak terbatas, terutama kepada keluarga besar Syaikhona dan simpatisan serta masyarakat Madura, telah membuat konten tidak layak. Saya tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut. Saya hanya manusia biasa yang tidak luput dari salah dan lupa," katanya. dalam video yang beredar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.