Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Insiden "Flare Prewedding": Bromo Ditutup Total, padahal Baru Sehari Dibuka Usai Kebakaran Hutan

Kompas.com - 08/09/2023, 10:50 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Insiden flare pre-wedding yang mengakibatkan terbakarnya padang sabana Bukit Teletubbies di Gunung Bromo, Jawa Timur, berimbas pada ditutup totalnya jalur wisata di kawasan Gunung Bromo.

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Septi Eka Wardhani mengatakan, penutupan ini diberlakukan sejak Rabu (6/9/2023) mulai pukul 22.00 WIB.

"Untuk kelancaran proses pemadaman dan memperhatikan keamanan pengunjung, maka kegiatan wisata Gunung Bromo ditutup secara total. Penutupan diberlakukan sejak Rabu tanggal 6 September 2023 mulai pukul 22.00 WIB, sampai dengan batas waktu yang belum bisa ditentukan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (7/9/2023).

Padahal, jalur wisata tersebut baru dibuka kembali pada Selasa (5/9/2023), usai kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di TNBTS yang berlangsung sejak Selasa (29/8/2023) berhasil dipadamkan.

Baca juga: Manajer Wedding Organizer Ditetapkan Tersangka Kebakaran di Bromo

Pintu masuk Gunung Bromo ditutup


Septi menuturkan, dalam kebijakan terbaru ini, seluruh jalur masuk Bromo ditutup total, sehingga tidak ada aktivitas wisata.

Ia menjelaskan, bagi calon pengunjung yang sudah membeli tiket melalui booking online, dapat mengajukan reschedule (penjadwalan ulang) ketika aktivitas wisata kembali dibuka.

"Tata cara reschedule akan diinfokan pada kesempatan berikutnya," ucapnya.

Sebagai informasi, akses wisata Gunung Bromo memiliki empat pintu masuk.

Dikutip dari Antara, empat pintu masuk berada di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo; Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan; Kabupaten Lumajang; dan Jemplang, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.

Penutupan akses wisata ini dikeluarkan BBTNBTS melalui pengumuman nomor PG.08/T.8/BIDTEK/9/2023.

Baca juga: Wisata Gunung Bromo Ditutup Total Imbas Kebakaran Hutan yang Dipicu Flare Prewedding

Kebakaran di Bromo diduga akibat flare prewedding

AWEW (mengenakan baju orange) ditetapkan tersangka kasus kebakaran lahan di Bromo. KOMPAS.com/Ahmad Faisol AWEW (mengenakan baju orange) ditetapkan tersangka kasus kebakaran lahan di Bromo.

Kebakaran padang sabana Gunung Bromo ini diduga disebabkan oleh penggunaan flare atau suar saat aktivitas pemotretan pre-wedding pada Rabu (6/9/2023).

Saat ini, Kepolisian Resor (Polres) Probolinggo telah menetapkan satu orang sebagai tersangka, yakni pria berinisial AWEW (41), yang merupakan manajer wedding organizer.

"Kami mengamankan enam orang, salah satunya AWEW yang dinaikkan statusnya menjadi tersangka kasus kebakaran lahan," ungkap Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana, Kamis.

Sedangkan, untuk kelima orang lainnya, perannya dalam kejadian tersebut sedang didalami oleh polisi.

Menurut Wisnu, tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan TNBTS Wilayah I Didit Sulastyo menuturkan, peristiwa ini mengakibatkan 50 hektar lahan di Bromo terbakar.

"Saya mengimbau kepada para pengunjung Bromo ke depan untuk menjaga perilaku dan berhati-hati. Jangan sampai berbuat yang memicu terjadinya kebakaran," ungkapnya.

Baca juga: TNBTS Sebut Kebakaran di Bromo gara-gara Flare Prewedding Belum Bisa Dipadamkan

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com