JEMBER, KOMPAS.com - Ruang kelas SMPN 5 Silo Kabupaten Jember, Jawa Timur, rusak setelah terdampak banjir pada 2019. Akibatnya, siswa belajar di ruang kelas yang dibagi dua.
Selain itu, minat warga untuk menyekolahkan anaknya di SMPN 5 Silo berkurang.
Alasannya, warga tidak mau anaknya belajar tidak maksimal karena tidak ada ruang kelas. Akhirnya, pelajar yang mendaftar hanya tiga orang pada tahun 2023.
Kepala Dinas Pendidikan Jember Jadi Mulyono mengatakan, ruang kelas di SMPN 5 Silo itu akan diperbaiki tahun ini. Pihaknya sudah meninjau ruang kelas yang rusak itu.
Baca juga: Oknum Anggota Perguruan Silat Aniaya Pengendara dan Rusak Rumah Warga di Jember
"Di tahun anggaran 2023 ini sudah ada alokasi anggaran untuk melaksanakan rehab di SMPN 5 Silo," kata Hadi pada Kompas.com via telepon, Kamis (24/8/2023).
Menurut dia, proses rehabilitasi ruang kelas itu masih dalam tahap pekerjaan konsultan perencanaan. Dia memastikan ruang kelas itu akan segera diperbaiki tahun 2023.
"Tahun ini mulai diperbaiki, sekarang masih di konsultan," Ujar dia.
Hadi menjelaskan, kondisi ruang kelas yang rusak di Kabupaten Jember cukup banyak, mulai dari sekolah yang rusak ringan hingga berat.
Berdasarkan data Dispendik, jumlah sekolah rusak ringan mencapai 963 sekolah, rusak sedang sebanyak 655, sedangkan rusak berat 529 sekolah.
Hadi mengaku perbaikan sekolah yang rusak itu sudah dianggarkan pada APBD tahun 2023. Baik melalui dana alokasi umum (DAU) maupun dana alokasi khusus (DAK).
"Di DAK Jember mendapatkan nilai sekitar Rp 37 miliar untuk rehab sekolah negeri maupun swasta mulai dari TK sampai SMP," tutur dia.
Selain itu, dana perbaikan sekolah itu juga berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Baca juga: Ruang Kelas SMPN 5 Silo Jember Ambruk sejak 2019, Siswa Berbagi Tempat Belajar
Dia menuturkan, sekolah yang menjadi prioritas untuk diperbaiki yakni yang rusak dan jumlah siswanya relatif banyak.
Kemudia, sekolah yang banyak meraih prestasi. Perbaikan merupakan bentuk penghargaan bagi sekolah tersebut.
Hadi mengakan, sarana dan prasarana di sekolah merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya Dispendik.
"Kami berharap semua pihak bersama memajukan kualitas pendidikan," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.