BANGKALAN, KOMPAS.com - Pihak Rektorat Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan, Jawa Timur, berjanji akan segera menuntaskan kasus ijazah alumni yang belum terdaftar di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Akhir bulan ini, semua ijazah dipastikan sudah terdaftar.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Rektor 1 UTM Bangkalan, Achmad Amzeri saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Selasa (22/8/2023).
Menurut Amzeri, kasus tidak terdaftarnya ribuan ijazah alumni lulusan 2022/2023 itu disebabkan karena adanya perubahan sistem input data yang diberlakukan oleh Kemendikbud Ristek.
Baca juga: Ribuan Ijazah Alumni UTM Bangkalan Tak Terdaftar di Kemendikbud Ristek, Mahasiswa Demo Rektor
Perubahan sistem input data lulusan yang awalnya cukup satu file, saat ini harus diinput satu persatu. Perubahan itu menghabiskan waktu yang lama.
“Dari 1.800 lulusan yang harus di-input, baru 600 data ijazah yang sudah berhasil di-input dan sudah valid,” kata Amzeri.
Amzeri menambahkan, persoalan ijazah yang belum terdaftar bukan hanya di UTM Bangkalan saja, melainkan banyak kampus lain yang problemnya sama seperti UTM.
"Sebetulnya ijazah yang tidak terdaftar hampir terjadi di seluruh kampus di Indonesia," tuturnya.
Baca juga: Peserta Lomba Gerak Jalan di Bangkalan Pukul Penonton, Dilaporkan ke Polisi
Amzeri mengungkapkan, hari ini sudah ada tambahan data yang di-input. Jumlahnya mencapai 834 ijazah. Namun, jumlah tersebut belum divalidasi.
Validasinya terjadi secara otomatis melalui siatem yang baru. Namun masih membutuhkan waktu.
“Saya optimis, sampai akhir bulan ini semuanya sudah beres. Alumni tidak perlu risau lagi. Kami akan segera tindaklanjuti ke kementerian di Jakarta,” katanya.
Pihaknya akan minta agar UTM Bangkalan diprioritaskan karena sudah didemo oleh mahasiswa.
Sebelumnya diberitakan, ratusan mahasiswa UTM Bangkalan berunjuk rasa di depan kantor rektorat, Senin (21/8/2023), terkait ribuan ijazah alumni yang tidak terdaftar di Kemendikbud Ristek.
Sebab, tidak terdaftarnya ijazah itu membuat alumni ditolak saat melamar pekerjaan oleh sejumlah perusahaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.