MALANG, KOMPAS.com - Toko bangunan belanja keramik dan toko minimarket yang terletak di Kota Malang, Jawa Timur, menjadi sasaran aksi pencurian dengan menggunakan trik tipuan dari dua warga negara asing (WNA).
Kedua pelaku melakukan aksi tipu daya dengan pura-pura menukar uang sehingga membuat para korbannya terkecoh.
Dua toko itu berada di Jalan Galunggung, Kelurahan Gadingkasri, Kecamatan Klojen.
Pegawai toko bangunan Belanja Keramik, Achmadi (43) mengatakan, aksi kedua pelaku gagal melakukan trik penipuan di tempat dirinya bekerja. Saat itu teman kerjanya bernama Ferry yang melayani pelaku.
Baca juga: 2 Pria Diduga WNA Gendam Kasir Toko Oleh-oleh di Malang, Uang Rp 1 Juta Raib
Awalnya satu pelaku meminta tukar uang dua lembar Rp 50.000 dengan satu lembar Rp 100.000. Tapi pelaku tersebut meminta nomer seri sesuai keinginannya.
"Pas dicarikan itu, tangan pelaku masuk-masuk ke laci penyimpanan uang di kasir. Ferry (temannya) yang jaga pas itu sadar dan megang tangan pelaku," kata Achmadi pada Selasa (8/8/2023).
Peristiwa itu terjadi di hari yang sama seperti kejadian di dua toko lainnya yakni toko oleh-oleh Pia Cap Mangkok dan toko Lai-Lai pada Rabu (2/8/2023) lalu.
Namun, kedua pelaku memasuki toko bangunan Belanja Keramik sekitar pukul 19.45 WIB.
"Ciri-cirinya, dua orang asing berwajah Timur Tengah," katanya.
Setelah gagal, pelaku langsung pergi ke toko minimarket yang tidak jauh lokasinya. Ia menduga temannya gagal diperdaya karena tidak mengerti saat diajak berbicara bahasa Inggris oleh pelaku.
"Mungkin karena teman saya tidak begitu mengerti bahasa Inggris, jadi gagal ditipu," katanya.
Di toko minimarket, pelaku berhasil menggondol uang senilai Rp 700.000. Hal itu diungkapkan oleh salah satu pegawai toko minimarket, Tutun.
Dia mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada hari yang sama sekitar pukul 21.00 WIB. Kondisi itu bermula saat diduga dua WNA yang sama datang untuk membeli makanan ringan.
Setelah bertransaksi, pelaku kembali ke kasir untuk meminta tukar uang senilai Rp 100.000 dengan seri yang bagus.
"Saya melayani orangnya (pelaku), beli snack. Pas mau keluar, satu pelaku tiba-tiba kembali. Kemudian posisi saya tidak di kasir, ada teman lain yang jaga, Sergio yang melayani permintaan tukar uang Rp 100.000, mintanya seri uangnya yang bagus," katanya.