Sedangkan pelaku kedua, diduga seolah ingin mengalihkan perhatian dengan bertanya-tanya ke Tutun mencari letak mi instan.
"Kemudian, kejadiannya cepat, saya sama Sergio baru tahu, pas hitung setoran itu, uangnya ada yang kurang Rp 700.000," katanya.
Kemudian, Tutun dan rekannya langsung mengecek video rekaman CCTV. Mereka tersadar adanya pengelabuhan yang dilakukan dua WNA tersebut.
"Saya sama Sergio sudah laporan ke atasan, masih menunggu keputusan, apakah laporan ke kepolisian atau tidak," katanya.
Plt Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto menyampaikan, sampai saat ini pihaknya belum mendapat laporan atau aduan dari para korbannya terkait dugaan dua WNA melakukan penipuan tersebut.
"Belum ada yang lapor, tapi kami sudah mendalami dan sudah mendatangi dua lokasi yang di toko oleh-oleh Pia Cap Mangkok dan Lai-Lai," katanya.
Sebelumnya diberitakan, diduga dua orang warga negara asing (WNA) "menggendam" kasir toko oleh-oleh Pia Cap Mangko di Jalan Semeru, Kota Malang, Jawa Timur. Kejadian tersebut mengakibatkan toko mengalami kerugian Rp 1 juta.
Salah satu petugas keamanan toko oleh-oleh Pia Cap Mangkok, Anang Widiatmoko mengatakan, awalnya kedua WNA berwajah timur tengah itu melihat barang-barang di dalam toko.
Kemudian, tidak lama, kedua pelaku menuju kasir. Satu pelaku meminta tukar uang asing dengan rupiah di salah satu kasir. Sedangkan, satu pelaku lainnya mengalihkan perhatian kasir lainnya dengan menanyakan nomor seri uang rupiah yang ada.
"Bicaranya pakai Bahasa Inggris, tanya satu dolarnya berapa rupiah, terus yang satu pelaku lainnya minta nomor serinya ditunjukkan, pas closing itu tahunya hilang uang Rp 1 juta, teman saya yang kasir itu seperti 'digendam'," kata Anang pada Minggu (6/8/2023).
Dia mengatakan, kejadian tersebut pada Rabu (2/8/2023) sekitar pukul 18.00 WIB. Anang menduga kedua temannya sebagai kasir telah "digendam" oleh para pelaku.
"Teman saya sepertinya kebingungan dan posisi enggak sadar kalau uangnya diambil, karena pelaku itu bicaranya kan pakai Bahasa Inggris," katanya.
Pihaknya belum melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian karena rekaman CCTV yang ada masih belum bisa diakses. Untuk ciri-ciri pelaku yakni dua laki-laki menggunakan topi.
Baca juga: Polisi Telusuri Dugaan WNA Lakukan Kejahatan Hipnotis di Bali
Diduga, kedua pelaku setelah beraksi di toko oleh-oleh Pia Cap Mangkok beralih ke minimarket yang berada di sebelahnya.
"Yang satu agak muda pelakunya, informasinya toko sebelah ini juga mengalami kejadian seperti ini, hilang Rp 800.000, yang di sana," katanya.
Kapolsek Klojen Kompol Syabain mengatakan, pihaknya masih menelusuri kebenaran kejadian tersebut dengan mendatangi dua lokasi kejadian tersebut. Sejauh ini, pihaknya belum menerima laporan kejadian terkait hal tersebut.
"Petugas kami akan mendatangi lokasi di toko Pia Cap Mangkok dan Lai-Lai terlebih dahulu, sejauh ini belum ada laporan terkait hal itu yang masuk ke kami," kata Syabain.
Catatan redaksi: Banyak narasi yang beredar dengan menekankan peristiwa tersebut adalah bentuk dari gendam. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang diakses secara daring, gendam adalah mantra atau guna-guna untuk menguasai dan mengendalikan kesadaran orang lain. Namun demikian, tidak semua aksi penipuan merupakan bentuk gendam. Banyak di antaranya merupakan trik tipuan yang umum dipakai untuk mengalihkan perhatian korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.