Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Blitar Koreksi Total Uang yang Digondol Perampok Rumdin, Sebelumnya Rp 400 Juta Kini Rp 750 Juta

Kompas.com - 21/07/2023, 17:26 WIB
Asip Agus Hasani,
Krisiandi

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Sidang perdana kasus perampokan terhadap Wali Kota Blitar Santoso dan istri di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis (20/7/2023), mengungkap kebiasaan Santoso menyimpan uang ratusan juta rupiah di lemari yang ada di rumah dinas.

Membacakan dakwaan terhadap salah satu terdakwa mantan Wali Kota Blitar M Samanhudi Anwar, jaksa Sabetania menyebut Samanhudi memberikan informasi keberadaan uang senilai Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar tersebut kepada tiga terdakwa lain saat mereka menjalani hukuman di Lapas Sragen, Jawa Tengah pada 2020.

Menurut tim jaksa penuntut umum (JPU), Samanhudi juga memberikan detail denah rumah dinas Wali Kota Blitar, jam-jam yang tepat untuk merampok, hingga cara menemukan kotak (boks) dimana Wali Kota Santoso biasa menyimpan uang tunai.

Baca juga: Buru 2 Pelaku Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Polisi Bongkar Peran Samanhudi

Isi dakwaan dari tim JPU itu berbeda dengan pernyataan Santoso yang mengaku uang tunai yang dia simpan dan diambil kawanan perampok pada Senin (12/12/2022) dini hari lalu sebesar sekitar Rp 400 juta.

Menanggapi hal ini, Santoso mengoreksi pernyataan sebelumnya tentang jumlah uang tunai yang dibawa kabur kawanan perampok.

Menurut Santoso, uang milik istrinya ternyata juga ikut diambil oleh kawanan perampok, sehingga jumlahnya menjadi lebih dari Rp 400 juta.

“Jadi begini. Uang itu disamping uang saya sendiri tapi juga miliknya istri. Itu dari hasil uang pertanian, dari sawah yang dimiliki. Itu kebetulan juga ditaruh disitu,” jelas Santoso saat ditemui di Kantor Wali Kota Blitar, Jumat (21/7/2023).

Santoso membenarkan bahwa sebelumnya dirinya menduga kawanan perampok hanya mengambil uang tunai miliknya sebesar sekitar Rp 400 juta.

Namun, lanjutnya, beberapa saat setelah kejadian dia dan istri mengecek boks tempat menyimpan uang dan mendapati uang istrinya, Feti Wulandari, ikut dibawa perampok.

Baca juga: Sakit Hati dan Dendam Samanhudi ke Wali Kota Blitar hingga Bocorkan Kondisi Rumdin ke Komplotan Perampok

“Kalau saya pribadi ya sekitar Rp 400 (juta) berapa gitu. Lha sisanya milik ibunya juga ternyata ‘katut digowo’ (ikut dibawa), itu yang sudah dikumpulkan. Kemudian setelah dicek woo... Ternyata juga ‘katut’ (ikut) tidak ada. Sehingga akumulasinya adalah sekian,” tuturnya.


Ditanya berapa jumlah total uang tunai yang ada di boks yang dibawa kabur kawanan perampok, kata Santoso sekitar Rp 750 juta.

“”Ya, kurang lebih 750-an (juta). Saya gak tahu persis jumlahnya. Ya, karena gak mungkin tiap hari ‘ngetung’ (menghitung),” kata dia.

Banyak kebutuhan mendadak

Santoso membenarkan biasa menyimpan uang tunai ratusan juta rupiah di dalam boks yang terletak dalam almari di rumah dinasnya.

Uang tunai sebanyak itu, kata dia, tidak disimpan di bank agar memudahkan dirinya sewaktu-waktu mengambil untuk memenuhi banyaknya kebutuhan mendadak pada uang tunai.

“Karena kebutuhan saya itu kan kadang-kadang sering mendadak. Ada permohonan proposal yang harus ditindaklanjuti, kebutuhan anak-anak saya kuliah yang harus segera... Kalau saya pakai anu kan terlalu lama,” terangnya.

Baca juga: Soal Sidang Perdana Perampokan Rumdin yang Libatkan Mentor Politiknya, Wali Kota Blitar: Saya Harap Tegas dan Humanis

Halaman:


Terkini Lainnya

Rombongan Harley-Davidson Kecelakaan di Probolinggo, Suami Istri Tewas

Rombongan Harley-Davidson Kecelakaan di Probolinggo, Suami Istri Tewas

Surabaya
Gadis 17 Tahun Diperkosa 2 Pemuda Saat Berwisata di Pulau Merah Banyuwangi

Gadis 17 Tahun Diperkosa 2 Pemuda Saat Berwisata di Pulau Merah Banyuwangi

Surabaya
Suami yang Bunuh Istrinya di Tuban Tewas usai Serahkan Diri ke Polisi

Suami yang Bunuh Istrinya di Tuban Tewas usai Serahkan Diri ke Polisi

Surabaya
Kiai Zubair Muntashor, Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, Wafat

Kiai Zubair Muntashor, Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, Wafat

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Remaja Hanyut Bersama Motor, Jasad Ditemukan 30 Km dari Titik Kejadian

Remaja Hanyut Bersama Motor, Jasad Ditemukan 30 Km dari Titik Kejadian

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com