SURABAYA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Silmy Karim menyebutkan, praktik perdagangan organ manusia antar negara masih marak terjadi setelah pihaknya mengungkap praktik tersebut dari Imigrasi Ponorogo Jawa Timur awal Juli 2023.
Dia menyebutkan, praktik tersebut masih banyak terjadi di wilayah Pulau Jawa.
"Saya belum dapat laporan lengkap, tapi masih terjadi banyak di Pulau Jawa," katanya di Kantor Imigrasi Khusus Kelas I Surabaya di Sidoarjo, Kamis (20/7/2023).
Pihaknya mengaku bekerja sama dengan pihak aparat keamanan untuk mengungkap praktik tersebut.
Baca juga: 3 Orang Diduga Sindikat Penjualan Ginjal Internasional Ditangkap di Ponorogo
"Mudah-mudahan kantor imigrasi di pulau Jawa bisa mengungkap agar tidak ada lagi korban WNI. Karena ini terkait kesehatan warga," terangnya.
Dalam kesempatan itu, dia memberikan penghargaan kepada tiga petugas kantor Imigrasi Ponorogo yang dinilai berhasil mengungkap praktik perdagangan organ ginjal internasional.
Ketiganya adalah Hendro Tri Kusumo Atmojo (35), Arief Rachmaddan (30) dan Iqbal Aly Noor Said (26).
Seperti diberitakan sebelumnya, Kantor Imigrasi Kelas II Ponorogo bersama Polres Ponorogo menangkap lima orang yang diduga terlibat dalam sindikat penjualan ginjal internasional.
Kelima orang itu ditangkap saat hendak mengurus paspor di Kantor Imigrasi Ponorogo, Jawa Timur pada Selasa (4/7/2023).
“Lima orang yang diamankan, dua di antaranya diduga sebagai korban yang akan menjual ginjalnya,” ucap Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur Hendro Tri Prasetyo.
“Sementara tiga lainnya diduga memiliki peran masing-masing dalam sindikat yang menyalurkan korban (menjual ginjal ke luar negeri),” sambungnya.
Pada hari penangkapan, petugas melakukan profiling dan pendalaman terhadap warga berinisial MM asal Buduran, Sidoarjo dan SH asal Tangerang Selatan yang mengaku membuat paspor untuk liburan ke Malaysia.
Baca juga: Sindikat Penjualan Ginjal Terungkap Saat 5 Orang Urus Paspor untuk Liburan ke Malaysia di Ponorogo
Namun, kedua pria itu menunjukkan gelagat yang mencurigakan. Mereka tidak memberikan keterangan yang meyakinkan dan tidak bisa menunjukkan berkas-berkas yang diminta petugas.
Setelah diinterogasi, kedua warga itu mengakui hendak mendonorkan ginjal ke Kamboja. Untuk menuju Kamboja, keduanya diantar tiga orang penyalur yang saat itu menunggu di sekitar Kantor Imigrasi Ponorogo.
Mendapatkan informasi tersebut, petugas memburu ketiga penyalur yang berada di Jalan Juanda, Kota Ponorogo. Tiga penyalur yang diamankan yakni WI warga Bogor, AT warga Jakarta dan IS, warga Mojokerto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.