Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penangkapan "Crazy Rich" Asal Surabaya Terkait Robot Trading, Jumlah Korban Diduga 141 Investor

Kompas.com - 08/03/2023, 10:23 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Pendiri atau founder Robot Trading Auto Trade Gold (ATG) berinisial WS atau Wahyu Kenzo (WK) ditangkap Kepolisian Resor Kota (Polresta) Malang.

Penangkapan itu dilakukan setelah Mabes Polri menerima laporan dari para investor robot trading milik WK.

Menurut kuasa hukum korban, Adi Gunawan, dalam Laporan Polisi Nomor STTL/179/VI/2022/BARESKRIM tersebut ada 141 investor yang diduga jadi korban WK.

Untuk kerugian mencapai lebih kurang Rp 15 miliar. Adi mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah melayangkan somasi ke ATG. Namun somasi tak ada ditanggapi.

Baca juga: Komplotan Diduga WNA Curi Uang Bermodus Gendam di Toko Crazy Rich Surabaya, Terekam CCTV

"Sebelumnya kami telah melayangkan Somasi terlebih dahulu terhadap pihak ATG yang dikelola oleh PT Pansaky Berdikari Bersama. Tapi somasi justru tidak pernah mendapat tanggapan," kata Adi Gunawan, kuasa hukum korban, Selasa (21/6/2022), seperti dikutip Tribunnews.com.

"Tidak ada iktikad baik dari pihak ATG, kami kemudian menempuh upaya hukum, kami laporkan ke Mabes Polri Sabtu lalu,” tambahnya.

Baca juga: Crazy Rich Surabaya, Founder Robot Trading ATG Ditangkap

Penjelasan polisi

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto (Tribunnews) Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto (Tribunnews)

Sementara itu, Kapolresta Malang Kota Komisaris Besar Polisi Budi Hermanto mengatakan, saat ini WK telah ditahan untuk jalani pemeriksaan.

WK ditangkap terkait kasus dugaan penipuan menggunakan robot trading ATG.

"Benar bahwa WK sudah diamankan dan ditahan di Polresta dalam perkara robot trading ATG," kata

Polisi sendiri akan melakukan gelar perkara kasus tersebut pada Rabu (8/3/2023) pukul 13.00 WIB.

Sementara itu, seorang warga Lampung juga telah melaporkan WK ke polisi. Warga berinisial DH itu melaporkan WK atas dugaan penyebaran berita bohong di media sosial pada 4 April 2022.  

"Saya membuat laporan secara resmi, melaporkan WK dalam dugaan penipuan dan penyebaran berita bohong melalui media elektronik, itu diatur dalam UU ITE Pasal 28 ayat 1," katanya di Mapolda Lampung beberapa waktu lalu.

Sosok WK

Meski memudahkan, robot trading juga memiliki risiko besar.Freepik/tonodiaz Meski memudahkan, robot trading juga memiliki risiko besar.

Dilansir dari Tribunnews.com, pria kelahiran 21 Desember 1988 itu menuai perhatian usai setelah dinyatakan sebagai pemenang lelang jersey lengenda Persebaya Mat Halil senilai Rp 130 juta.

Waktu itu, WK dikenal sebagai sosok pengusaha dan motivator yang mampu bertahan di tengah krisis ekonomi.

Lalu, melalui teknik trading yang ia kuasai, WK menjadi populer dan eksis di semua kalangan.

Kepopulerannya itu membuat dirinya dekat dengan sejumlah tokoh dari berbagai kalangan. (Phytag Kurniati).

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul: BIODATA Wahyu Kenzo Bos Robot Trading ATG yang Ditangkap Polres Malang, Crazy Rich asal Surabaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Labfor Polda Jatim Pastikan Bahan Kimia di Rumah Pasuruan Bahan Baku Narkotika

Labfor Polda Jatim Pastikan Bahan Kimia di Rumah Pasuruan Bahan Baku Narkotika

Surabaya
Gus Muhdlor Ditahan KPK, Pemprov Jatim Siapkan Wabup Sidoarjo sebagai Pelaksana Tugas

Gus Muhdlor Ditahan KPK, Pemprov Jatim Siapkan Wabup Sidoarjo sebagai Pelaksana Tugas

Surabaya
Melawan Saat Ditangkap, Dua Jambret di Surabaya Ajak Duel Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Dua Jambret di Surabaya Ajak Duel Polisi

Surabaya
Hengky Kurniawan Ambil Formulir Bacabup Blitar ke Kantor PDI-P

Hengky Kurniawan Ambil Formulir Bacabup Blitar ke Kantor PDI-P

Surabaya
Video Asisten Masinis KA Pandalungan Beri Minum Korban Kecelakaan yang Masih Terjebak di Mobil, Ini Penjelasan KAI

Video Asisten Masinis KA Pandalungan Beri Minum Korban Kecelakaan yang Masih Terjebak di Mobil, Ini Penjelasan KAI

Surabaya
Bertahun-tahun Pemkab Pamekasan Bayar Iuran JKN 500 Warga Meninggal

Bertahun-tahun Pemkab Pamekasan Bayar Iuran JKN 500 Warga Meninggal

Surabaya
2 WNA Pakistan Lakukan Penipuan Berkedok Donasi untuk Palestina di Blitar, Takmir dan Baznas Jadi Korban

2 WNA Pakistan Lakukan Penipuan Berkedok Donasi untuk Palestina di Blitar, Takmir dan Baznas Jadi Korban

Surabaya
Sempat Dihalangi, Mobil Rombongan Ponpes Tetap Terobos Perlintasan hingga Tertabrak Kereta

Sempat Dihalangi, Mobil Rombongan Ponpes Tetap Terobos Perlintasan hingga Tertabrak Kereta

Surabaya
Kadisdik Lamongan Sebut Insiden Siswi SD Jatuh dan Meninggal adalah Musibah, Bukan Perundungan

Kadisdik Lamongan Sebut Insiden Siswi SD Jatuh dan Meninggal adalah Musibah, Bukan Perundungan

Surabaya
Kades di Tulungagung Korupsi untuk Lunasi Utang Anak yang Gagal Nyaleg

Kades di Tulungagung Korupsi untuk Lunasi Utang Anak yang Gagal Nyaleg

Surabaya
Tertabrak KA Pandalungan di Pasuruan, 4 Orang Rombongan Ponpes Tewas

Tertabrak KA Pandalungan di Pasuruan, 4 Orang Rombongan Ponpes Tewas

Surabaya
Polda Jatim soal Tabrakan Maut KA Pandalungan Vs Mobil Rombongan Ponpes: Sopir Tak Perhatikan Kanan Kiri

Polda Jatim soal Tabrakan Maut KA Pandalungan Vs Mobil Rombongan Ponpes: Sopir Tak Perhatikan Kanan Kiri

Surabaya
Terangsang Kemolekan Tubuh, Ayah di Gresik Cabuli 2 Anak Tirinya

Terangsang Kemolekan Tubuh, Ayah di Gresik Cabuli 2 Anak Tirinya

Surabaya
Kesaksian Warga soal Tabrakan Maut KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan

Kesaksian Warga soal Tabrakan Maut KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan

Surabaya
Kronologi KA Pandalungan Tabrak Mobil di Pasuruan, Terseret Ratusan Meter dan 4 Tewas

Kronologi KA Pandalungan Tabrak Mobil di Pasuruan, Terseret Ratusan Meter dan 4 Tewas

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com