SURABAYA, KOMPAS.com - Emak-emak di Surabaya, Jawa Timur, menjadi korban penjambretan oleh dua orang pria pengendara sepeda motor hingga terseret sejauh tiga meter.
Aksi penjambretan itu terekam lewat video Closed Circuit Television (CCTV).
Adapun video CCTV tersebut telah menyebar luas di aplikasi perpesanan grup WhatsApp sejak Selasa (14/2/2023).
Baca juga: Jalur Truk Surabaya-Semarang di Tuban Dialihkan ke Jalan Lingkar Selatan Selama 6 Hari
Dari video yang diterima Kompas.com, CCTV berdurasi 58 detik itu memperlihatkan, dua jambret yang berboncengan mengendarai sepeda motor matik, melangkah pelan membuntuti korban yang sedang berjalan kaki di bahu kiri jalan.
Ciri-ciri pria yang bertugas sebagai joki sepeda motor menggunakan jaket berwarna hitam, bercelana panjang dan mengenakan helm hitam.
Baca juga: Wali Kota Surabaya Larang Warga Masuk Sungai dengan Alasan Apa Pun
Sedangkan pria yang dibonceng mengenakan kaus oblong berwarna hitam, bercelana pendek, dan memakai helm warna hitam.
Adapun emak-emak yang menjadi korban, mengenakan hoodie warna hitam. Saat melakukan aksinya, dua jambret itu mendekati korban dan sempat terjadi percakapan singkat.
Pelaku berpura-pura sedang menanyakan alamat.
Dengan cepat, pelaku yang bertindak sebagai joki sepeda motor langsung menarik kaling emas yang terikat di leher korban.
Namun, kalung tersebut tak langsung terlepas dari korban. Sehingga, pelaku langsung menarik tuas gas sepeda motor hingga berhasil mendapatkan kalung emas yang menjadi incarannya.
Tubuh korban seketika terjatuh dan terseret hingga sejauh tiga meter. Bahkan, tubuh korban juga mengenai mobil di depannya yang sedang terparkir di bahu jalan.
Setelah ditelusuri, peristiwa tersebut di Jalan Ahmad Jais, Kecamatan Genteng, Surabaya, pada Selasa (14/2/2023) pukul 12.55 WIB.
Baca juga: Polisi Gerebek Rumah Jasa Servis AC di Surabaya, Sita 5 Gram Sabu Siap Edar
Kanit Reskrim Polsek Genteng Iptu Soetrisno membenarkan kejadian tersebut terjadi di wilayah Kecamatan Genteng.
Meski video CCTV itu telah menyebar luas, namun Soetrisno mengaku belum ada laporan dari pihak pihak korban atas insiden penjambretan tersebut.
Kendati demikian, pihaknya telah mengirim sejumlah anggota untuk melakukan penyelidikan dan pengecekan langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) terkait insiden dugaan penjambretan tersebut.