LUMAJANG, KOMPAS.com - Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengomentari perihal pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan Solo yang ditolak oleh tiga bupati, yakni Klaten, Sukoharjo, dan Karanganyar.
Sambil menyebutkan nama Gibran, Thoriq berkelakar supaya jalan tol tersebut diberikan untuk Kabupaten Lumajang saja.
"Mas Gibran, jalan tolnya kasih ke Lumajang saja. Tidak ribet, semua setuju, tidak ada yang nolak, apalagi sudah ada Perpres. Pak Presiden sudah tanda tangan," kata Thoriq, Jumat (6/1/2023)
Baca juga: Diprotes 3 Bupati, Gibran Ungkap Urgensi Pembangunan Tol Lingkar Luar Solo
Thoriq merasa heran saat sejumlah kepala daerah menolak pembangunan tol.
Menurutnya, hal ini berbanding terbalik dengan Kabupaten Lumajang yang menginginkan adanya jalan tol tapi tidak kunjung terealisasi.
"Saya kan mikirnya begini, kok ada bupati menolak tol itu, sementara kita yang ingin tol tidak dapat tol, itu kan menurut saya kok emane (sayang sekali) tidak dikasihkan Lumajang saja," tutur Thoriq.
Perihal penolakan tiga bupati di sekitar Solo yang menolak pembangunan tol, Thoriq mengatakan enggan berkomentar lebih jauh.
"Saya ini ya enggak mau mengomentari itu (penolakan 3 bupati), saya itu malah begini mikirnya kalau di sana (Solo) ditolak, kasihkan saja ke Lumajang tolnya," ucapnya.
Baca juga: Soal Pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Lumajang, Bupati Thoriq: Tinggal Eksekusinya Saja
Sebelumnya, Thoriq sempat menyinggung progres rencana pembangunan jalan tol Probolinggo-Lumajang.
Menurutnya, semua persiapan yang dibutuhkan sudah selesai dan tinggal menunggu realisasi.
"Jalan tol itu pak presiden sudah tanda tangan, fisibility study juga sudah, jalurnya sudah, tinggal eksekusinya saja," terang Thoriq.
Rencananya, jalan tol dengan nilai investasi hingga Rp 4,7 triliun ini akan dibangun dengan sistem Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Namun, kabarnya rencana itu tengah dievalusi pemerintah pusat lantaran pandemi Covid-19 sudah selesai.
Pemerintah tengah mempertimbangkan untuk menggunakan sistem sharing dengan badan usaha maupun sepenuhnya menggunakan APBN.
Baca juga: Soal Penemuan Bayi di Lumajang, Polisi: Orangtua Tidak Bermaksud Membuang Anaknya
"Saya sudah tiga kali ke Kementerian PUPR termasuk Dirjen Pembiayaan memang ada skema yang akan diputuskan apakah tetap berdasarkan KPBU, atau sebagian APBN atau APBN murni. KPBU ini istilahnya semuanya akan digarap oleh swasta," pungkasnya.
Dalam rencana pembangunan jalan tol Probolinggo-Lumajang, ada dua exit tol yang diusulkan Pemerintah Kabupaten Lumajang.
Pertama, berada di antara Kecamatan Ranuyoso dan Kecamatan Klakah. Kedua, antara Kecamatan Kedungjajang dan Kecamatan Jatiroto.
Selain itu, Pemkab juga mengusulkan ada rest area di masing-masing sisi jalan yang akan dijadikan sebagai pasar buah khas Lumajang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.