Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Migran Asal Probolinggo Mengaku Dipaksa Peluk Agama Majikan di Malaysia

Kompas.com - 07/10/2022, 08:33 WIB
Ahmad Faisol,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - A (41), Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Glagah, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, yang diduga mengalami kekerasan oleh majikan tempat dia bekerja di Malaysia akhirnya pulang ke tempat asalnya. A sampai di Probolinggo pada Rabu (5/10/2022).

A pun menceritakan apa saja yang telah dialaminya selama bekerja di Malaysia.

Ia menjelaskan, majikannya yang terakhir merupakan orang keturunan India yang menyembah matahari dan Dewi Durga. Sementara A sendiri memeluk agama Islam.

Baca juga: Pekerja Migran Asal Probolinggo Diduga Dianiaya Majikan di Malaysia

A mengaku dipaksa untuk memeluk agama sang majikan. Namun, dengan tegas A menolak sehingga mengalami kekerasan.

Pekerja migran itu mengaku dipaksa menyembah matahari setiap hari pukul 07.00 dan patung Dewi Durga.

“Saya dipaksa melakukan ritual penyembahan ke matahari dan patung bertangan delapan. Saya dipaksa menyembah dengan melakukan ritual menggunakan dupa berbentuk lidi,” jelas A, Kamis (6/10/2022).

Baca juga: Murid-murid Madrasah Probolinggo Gelar Shalat Gaib bagi Korban Tragedi Kanjuruhan

Jika A tidak melakukan hal itu, ia harus menerima pukulan rotan di tubuh dan kepalanya.

“Semuanya terpaksa saya lakukan untuk selamat. Saya sama sekali tidak meyakini hal itu, agama saya tetap Islam. Sekitar lima bulan saya melakukannya, karena tidak kuat lagi, akhirnya saya kabur,” tutur A.

A kabur dan sudah berpindah juragan sebanyak enam kali. Ia mengaku diupah sebesar 600 ringgit, namun yang diserahkan oleh sang juragan kepadanya hanya 50 ringgit.

“Sisanya dipegang juragan. Ketika bulan Ramadhan saya minta untuk dikirim ke kampung, pengakuannya sudah dikirim tapi saat dicek ternyata tidak ada kiriman sama sekali. Untuk keberangkatan dulu, paspor dibuat di Batam, tapi saya belum pernah pegang paspornya. Biayanya juga dari bos. Saya menetap seminggu di Batam sebelum berangkat,” tandas A.

Diberitakan sebelumnya, seorang wanita asal Desa Glagah, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, berinisial A, diduga menjadi korban kekerasan oleh majikannya di Malaysia.

Camat Pakuniran, Imron Rosyadi mengatakan, A bekerja di Malaysia sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI).

"Sekitar empat tahun yang lalu, A mendengar kalau ada lowongan kerja di Malaysia dengan perizinan resmi. Ia pun menemui agen pemberangkatan," jelas Imron saat dihubungi, Rabu (5/10/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ratusan Rumah di Kompleks Relokasi Penyintas Erupsi Semeru Diserang Ulat Bulu

Ratusan Rumah di Kompleks Relokasi Penyintas Erupsi Semeru Diserang Ulat Bulu

Surabaya
Klaim Didukung Partai Pemenang Pemilu, Rio Optimistis Maju Bacabup Pilkada Situbondo

Klaim Didukung Partai Pemenang Pemilu, Rio Optimistis Maju Bacabup Pilkada Situbondo

Surabaya
Gempa M 5,0 Terjadi di Pacitan, Terasa di Sejumlah Daerah

Gempa M 5,0 Terjadi di Pacitan, Terasa di Sejumlah Daerah

Surabaya
Pencopet Ditangkap Saat Beraksi pada Momen Halalbihalal di Rumah Khofifah

Pencopet Ditangkap Saat Beraksi pada Momen Halalbihalal di Rumah Khofifah

Surabaya
Bocah SD yang Jadi Pemulung di Nganjuk Dapat Bantuan Sosial dari Polres

Bocah SD yang Jadi Pemulung di Nganjuk Dapat Bantuan Sosial dari Polres

Surabaya
Daftar Bacawabup Lewat PDI-P, Wakil Bupati Sumenep Ingin Lanjutkan Romantisme bersama Bupati Fauzi

Daftar Bacawabup Lewat PDI-P, Wakil Bupati Sumenep Ingin Lanjutkan Romantisme bersama Bupati Fauzi

Surabaya
Warga  Jember Ditemukan Tewas Membusuk di Dalam Rumah

Warga Jember Ditemukan Tewas Membusuk di Dalam Rumah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
11 Parpol Deklarasi Dukung Petahana Maju Pilkada Kota Madiun

11 Parpol Deklarasi Dukung Petahana Maju Pilkada Kota Madiun

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Bupati Lamongan Daftar ke Sejumlah Parpol supaya Bisa Maju Lagi di Pilkada

Bupati Lamongan Daftar ke Sejumlah Parpol supaya Bisa Maju Lagi di Pilkada

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Tak Pernah Bertemu, Pria di Lamongan Ajak Kenalan TikTok Menikah dan Tertipu Rp 24 Juta

Tak Pernah Bertemu, Pria di Lamongan Ajak Kenalan TikTok Menikah dan Tertipu Rp 24 Juta

Surabaya
Ratusan Warga Kumpulkan Uang untuk Antarkan Bupati Sidorjo Penuhi Panggilan KPK

Ratusan Warga Kumpulkan Uang untuk Antarkan Bupati Sidorjo Penuhi Panggilan KPK

Surabaya
Polisi di Kota Malang Tangkap Pelaku Eksibisionis

Polisi di Kota Malang Tangkap Pelaku Eksibisionis

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com