KOMPAS.com – Muhammad Ilun Zainul Huda (11), bocah asal Desa Gejagan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mendapatkan bantuan sosial dari jajaran Kepolisian Resor (Polres) Nganjuk.
Kisah bocah yang kini duduk di kelas tiga SDN 2 Gejagan itu sempat viral. Pada usianya yang masih belia, Ilun sudah banting tulang mencari rongsokan dan barang bekas untuk membantu kedua orang tuanya.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Nganjuk, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Muhammad mengatakan, usai mendengar kisah Ilun hatinya tergerak mengulurkan tangan, terlebih Ilun disebut-sebut ingin menjadi polisi.
Baca juga: Ainu Rofiq, Bocah Pemulung di Brebes yang Ingin Sekolah biar Jadi Polisi
“Dari situ kami tergerak untuk mendukung cita-cita Ilun yang ingin menjadi polisi,” ujar Muhammad kepada wartawan di Nganjuk, Senin (6/5/2024).
“Akan tetapi, bahwa kenyataannya keluarga Ilun kesulitan dalam pembiayaan sekolah serta biaya sehari-hari, untuk itu kami berupaya membantu melalui program ‘Polisi Peduli Polres Nganjuk’,” lanjutnya.
Muhammad menerangkan, bantuan sosial dari Polres Nganjuk untuk keluarga Ilun terbagi menjadi dua, yakni bantuan sosial jangka pendek dan jangka panjang.
Bantuan jangka pendek berupa bantuan sosial kemanusiaan dalam wujud pemberian paket sembako, dengan harapan dapat meringankan beban ekonomi keluarga Ilun.
“Sedangkan untuk jangka panjangnya, kami mengupayakan agar Ilun bisa mendapat beasiswa dan memenuhi kebutuhan sekolah Ilun seperti alat tulis dan seragam sekolah,” beber Muhammad.
Menurut Muhammad, jajaran Polres Nganjuk telah melakukan berbagai upaya untuk membantu Ilun.
Baca juga: Kisah Bocah Pemulung di Brebes, Tak Punya Biaya untuk Sekolah
Salah satunya berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, melalui UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Anak Nganjuk.
Tidak hanya itu, Muhammad juga berencana membimbing Ilun agar bisa mendapat pelatihan yang menunjang postur tubuh, seperti pelatihan fisik, karate dan pelatihan lain yang relevan dengan cita-cita Ilun menjadi polisi.
"Semua ini dilakukan dengan tujuan memberikan dukungan maksimal, agar Ilun dapat menggapai mimpinya dengan baik."
"Tentunya hal ini bisa dilakukan setelah Ilun telah memenuhi syarat usia yang ditentukan,” jelas Muhammad.
Untuk diketahui, Ilun merupakan anak pasangan Muhammad Nur Huda (38) dan Binti Astutik (34), warga Desa Gejagan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Saban harinya, sepulang sekolah, Ilun selalu membantu ibunya mencari rongsokan dan barang bekas.
Dalam sehari, Ilun mengaku bisa mendapat penghasilan antara Rp 12.000 hingga Rp 50.000.
“Kadang Rp 12.000, kadang Rp 15.000, paling besar Rp 50.000," ujar Ilun, Kamis (2/5/2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.