Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Migran Asal Probolinggo Diduga Dianiaya Majikan di Malaysia

Kompas.com - 05/10/2022, 20:17 WIB
Ahmad Faisol,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Seorang wanita asal Desa Glagah, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, berinisial A diduga menjadi korban kekerasan oleh majikannya di Malaysia.

Camat Pakuniran Imron Rosyadi mengatakan, A bekerja di Malaysia sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI).

Baca juga: Sempat Tukar Kaus Arema dan Pakai Sepatu Baru, Rizky Aremania Probolinggo Meninggal di Kerusuhan Stadion Kanjuruhan

"Sekitar empat tahun yang lalu, A mendengar kalau ada lowongan kerja di Malaysia dengan perizinan resmi. Ia pun menemui agen pemberangkatan," jelas Imron saat dihubungi, Rabu (5/10/2022).

Wanita berusia 41 tahun itu merantau ke negara tetangga untuk meningkatkan ekonomi keluarganya karena gaji yang ditawarkan besar.

A diberangkatkan dari Bandara Juanda Surabaya ke Kota Batam, Kepulauan Riau, bersama dua lelaki.

"Sesampai di Batam, A diberi paspor pelancong yang membuatnya terpaksa bekerja tanpa gaji. Ia juga sempat mengalami kekerasan oleh majikannya," tutur Imron.

Selama berada di Malaysia, A bekerja kepada dua majikan. Bukannya menerima gaji, A malah menerima kekerasan dari keduanya.

Dia pun kabur sampai akhirnya ditemukan oleh Konsulat Jenderal RI Johor Bahru dan dipulangkan ke Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Tanjungpinang pada 21 Juni 2022.

"Pada 3 Juli 2022, A diantarkan oleh Polresta Tanjungpinang ke rumah singgah Dinas Sosial setempat. Hari ini, A dipulangkan ke Probolinggo dan dalam perjalanan menuju rumahnya," ujar Imron.

Imron masih belum bisa memastikan apakah A merupakan korban human traficking. Ia hanya bisa memastikan A menjadi korban kekerasan oleh majikannya di Malaysia.

Baca juga: Murid-murid Madrasah Probolinggo Gelar Shalat Gaib bagi Korban Tragedi Kanjuruhan

Sementara itu, Kapolsek Pakuniran Kompol Tavip Haryanto menyebut, belum ada laporan terkait hal itu.

"Kami belum menerima laporan terkait ini. Akan tetapi, akan didalami dugaan itu benar atau tidak," kata Tavip.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

Surabaya
Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Surabaya
11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

Surabaya
Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Surabaya
Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Surabaya
Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Surabaya
Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Surabaya
Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Surabaya
Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Surabaya
Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Surabaya
Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Surabaya
Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Surabaya
Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com