Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Sumenep Kehabisan Obat PMK, Peternak Diminta Obati Hewan Secara Tradisional

Kompas.com - 20/06/2022, 17:39 WIB
Ach Fawaidi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumenep mulai keteteran menghadapi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Selain menghadapi angka kasus PMK yang terus meningkat, stok obat untuk menangani kasus PMK juga mulai kosong.

Baca juga: Sindikat Pencuri Motor di Sumenep Ditangkap, Polisi Sita 7 Sepeda Motor

"Kosong, sudah satu bulan terkahir," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Sumenep, Zulfa saat dihubungi, Senin (20/6/2022).

Zulfa menjelaskan, kekosongan obat untuk menghadapi wabah PMK sudah disampaikan ke Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur.

Kendati sudah mendapat respons, pihaknya kemudian hanya menerima obat berupa vitamin dengan jumlah yang sangat terbatas.

"Kami sudah dapat kiriman obat berupa vitamin sebanyak empat botol. Tapi itu kan tidak cukup," kata dia.

Di tengah situasi itu, DKPP, lanjut Zulfa, dinas terus melalukan pemantauan terhadap penyebaran wabah PMK di Kabupaten Sumenep.

Sembari menunggu obat dan vaksin yang mungkin saja tiba bulan depan, pihaknya meminta peternak untuk mengobati sapi terjangkit wabah PMK dengan obat tradisional.

Meski begitu, ia tak menyebut secara rinci jenis obat tradisional yang cocok diberikan kepada hewan ternak yang positif PMK.

"Kami sudah berikan imbauan kepada peternak agar diberikan obat secara herbal. Meraka (peternak) juga sudah mengerti," jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Arif Firmanto menjelaskan, sampel seekor sapi di Kecamatan Pasongsongan diperiksa di Pusat Veteriner Farma pada awal Juni 2022.

Hasilnya, positif terjangkit PMK. Bahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan hewan ternak yang dilakukan petugas di kecamatan, terdapat 28 ekor sapi bergejala PMK.

Sehingga, petugas mengambil langkah agar puluhan sapi itu bisa disembuhkan.

Baca juga: Beli Narkoba lewat Medsos, Pria di Sumenep Ditangkap Saat Terima Paket Berisi Sabu

"Kami berusaha menekan penyebarannya dengan melakukan pengecekan dini terhadap sapi yang bergejala. Semoga kasus PMK ini segera tertangani," kata dia.

Kini, wabah PMK di Kabupaten Sumenep terus meluas. Berdasarkan data dari DKPP Sumenep, sebanyak sembilan kecamatan diketahui ditemukan PMK pada sapi. Kecamatan Lenteng menjadi wilayah terbanyak dengan 160 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Surabaya
Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Surabaya
1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

Surabaya
Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com