Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Hepatitis Akut Misterius di Nganjuk, Dinkes Siapkan RS Rujukan

Kompas.com - 11/05/2022, 15:01 WIB
Usman Hadi ,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nganjuk telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mencegah dan mengantisipasi kasus hepatitis akut misterius di Nganjuk, Jawa Timur.

Sejauh ini, sudah ada lima orang meninggal akibat kasus hepatitis akut misterius ini di Indonesia, seorang di antaranya berasal dari Jawa Timur.

Baca juga: Ini Jurus Dishub Nganjuk Urai Kemacetan di Kertosono-Mengkreng Saat Mudik Lebaran

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Nganjuk Laksmono Pratignjo mengatakan, sebagai langkah antisipasi pihaknya telah menerbitkan surat edaran yang ditujukan kepada 20 Puskesmas di Nganjuk.

Pertama, surat nomor: 443.2/3168/411.303.b/2022 perihal kewaspadaan penemuan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya. Surat ini diterbitkan pada 9 Mei 2022, ditandatangani oleh Laksmono.

Kedua, surat nomor: 443.2/3038/411.303.c/2022 perihal penguatan peran aktif kader Posyandu untuk kewaspadaan terhadap penemuan kasus hepatitis yang tidak diketahui etiologinya. Surat kedua ini diterbitkan pada 10 Mei 2022.

“Langkah Dinkes ya KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi). Ini sudah bikin edaran ke 20 Puskesmas,” ujar Laksmono saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (11/5/2022).

Tak hanya itu, pihak Dinkes Nganjuk sudah menyiapkan rumah sakit (RS) rujukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nganjuk. Pihaknya juga menyiagakan RSUD Kertosono sebagai RS pendukung.

“Rumah Sakit Kertosono nanti ya tetap siaga kalau ada kasus gitu,” tuturnya.

Laksmono mengimbau masyarakat Kabupaten Nganjuk tidak khawatir berlebihan. Namun ia meminta warga Kota Bayu, sebutan Nganjuk, untuk tidak sembrono dalam menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan.

“Jadi hati-hati, penularan (hepatitis) kan bisa lewat makanan, jadi jangan sembarang jajan, itu yang penting. Makan makanan yang harus benar-benar masak, bersih, terus pakai Prokes,” imbau Laksmono.

“Masker ini perlu, karena dia (hepatitis) penularan bisa lewat pernafasan. Masker, jaga jarak, cuci tangan itu tetap berlaku. Prokesnya hampir sama, karena penularannya ya selain pernafasan lewat mulut, lewat tinja,” lanjut dia.

Masyarakat Kabupaten Nganjuk, lanjut Laksmono, juga diminta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari hepatitis akut misterius.

“Ya moga-moga di Nganjuk enggak ada,” harapnya.

Nihil Kasus

Kabid P2P Dinkes Kabupaten Nganjuk, I Ketut Wijayadi menambahkan, hingga saat ini tidak ditemukan kasus hepatitis akut misterius di Kota Bayu.

“Sampai hari ini hepatitis akut yang nonetiologi itu belum ditemukan laporan ataupun temuan kasus di Kabupaten Nganjuk,” sebutnya.

“Artinya dari 20 kecamatan yang ada, dari 20 Puskesmas yang ada, sampai hari ini tidak ditemukan kasus tersebut,” lanjut pria yang akrab disapa Ikrom tersebut.

Baca juga: Prediksi Kemacetan Arus Mudik di Nganjuk serta Jalur Alternatif yang Bisa Dilalui

Ikrom menuturkan, terkait adanya kasus hepatitis akut misterius di Indonesia, pihaknya telah mendapat arahan dari Sekretaris Daerah (Sekda) Nganjuk Mokhamad Yasin.

“Sejauh ini kami sudah berkoordinasi dengan Pak Sekda, jadi kita diminta untuk menyiapkan Rumah Sakit (Umum) Daerah Nganjuk sebagai rumah sakit rujukan bila mana ditemukan kasus di Kabupaten Nganjuk,” paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Embarkasi Surabaya Berangkatkan 39.228 Calon Haji Tahun Ini

Embarkasi Surabaya Berangkatkan 39.228 Calon Haji Tahun Ini

Surabaya
PPDB 2024 di Kota Madiun Diperketat, Kadisdik: Tak Bisa Lagi Titip KK

PPDB 2024 di Kota Madiun Diperketat, Kadisdik: Tak Bisa Lagi Titip KK

Surabaya
Pilkada Jember, Calon Perseorangan Harus Penuhi Syarat Minimal Dapat 128.195 Dukungan

Pilkada Jember, Calon Perseorangan Harus Penuhi Syarat Minimal Dapat 128.195 Dukungan

Surabaya
Pria asal Bekasi Ditangkap Polisi karena Ancam Sebarkan Konten Pornografi Pacarnya di Bawah Umur asal Malang

Pria asal Bekasi Ditangkap Polisi karena Ancam Sebarkan Konten Pornografi Pacarnya di Bawah Umur asal Malang

Surabaya
Pilkada Kabupaten Sumenep, Calon Perseorangan Harus Kantongi 65.786 Dukungan

Pilkada Kabupaten Sumenep, Calon Perseorangan Harus Kantongi 65.786 Dukungan

Surabaya
Ayah, Ibu, dan Anak Tewas Ditabrak Truk di Bojonegoro, Polisi: Sopir Mabuk Miras

Ayah, Ibu, dan Anak Tewas Ditabrak Truk di Bojonegoro, Polisi: Sopir Mabuk Miras

Surabaya
Pengendara Motor di Gresik Tewas Usai Tabrak Truk Parkir Pinggir Jalan

Pengendara Motor di Gresik Tewas Usai Tabrak Truk Parkir Pinggir Jalan

Surabaya
Pilkada Jember, Bupati dan Wakil Ketua DPRD Berebut Rekomendasi Nasdem

Pilkada Jember, Bupati dan Wakil Ketua DPRD Berebut Rekomendasi Nasdem

Surabaya
2 Pemuda di Surabaya Perkosa Anak di Bawah Umur Usai Tenggak Miras

2 Pemuda di Surabaya Perkosa Anak di Bawah Umur Usai Tenggak Miras

Surabaya
Pemkab Lumajang Akan Gabungkan Penambang Legal dan Ilegal

Pemkab Lumajang Akan Gabungkan Penambang Legal dan Ilegal

Surabaya
Mantan Bupati Sampang Dilaporkan ke Polisi soal Dugaan Jual Beli Suara

Mantan Bupati Sampang Dilaporkan ke Polisi soal Dugaan Jual Beli Suara

Surabaya
Kronologi Perundungan Siswi SD yang Berujung Kematian di Lamongan

Kronologi Perundungan Siswi SD yang Berujung Kematian di Lamongan

Surabaya
Pemkot Malang Segera Terapkan Pembayaran Non-Tunai Parkir di Tepi Jalan Umum

Pemkot Malang Segera Terapkan Pembayaran Non-Tunai Parkir di Tepi Jalan Umum

Surabaya
Polres Blitar Tangkap Pengedar Narkoba di Malang, Barang Bukti Ganja 13,7 Kg Senilai Rp 140 Juta

Polres Blitar Tangkap Pengedar Narkoba di Malang, Barang Bukti Ganja 13,7 Kg Senilai Rp 140 Juta

Surabaya
PDI-P Jadi Pemenang Pileg di Sumenep, Istri Bupati Disebut Berpeluang Jadi Ketua DPRD

PDI-P Jadi Pemenang Pileg di Sumenep, Istri Bupati Disebut Berpeluang Jadi Ketua DPRD

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com