Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Goreng di Malang Masih Langka, Aprindo: Masyarakat "Panic Buying"

Kompas.com - 10/02/2022, 16:35 WIB
Imron Hakiki,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


MALANG, KOMPAS.com - Keberadaan minyak goreng subsidi Rp 14.000 di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, masih terjadi.

Rata-rata pegawai gerai retail modern mengatakan, persediaan minyak goreng Rp 14.000 tersebut habis dan mereka tidak tahu kapan akan tersedia kembali.

"Habis, tidak tahu kapan akan ada lagi. Soalnya datangnya tidak tentu," ungkap salah satu pegawai Alfamart di kawasan Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (10/2/2022).

Baca juga: Minyak Goreng Masih Langka, Khofifah Telusuri Kendala di Rantai Pasok

Selain tak tentu, jumlah pengiriman minyak goreng seharga Rp 14.000 itu juga kerap terbatas.

"Sekitar 3 hari yang lalu datang, tapi cuma satu karton yang berisi 12 minyak goreng kemasan bantal berukuran 1 liter," bebernya.

Senada, pegawai gerai Indomaret di kawasan Kecamatan Gondanglagi, Kabupaten Malang juga mengungkapkan tak ada stok untuk minyak goreng seharga Rp 14.000.

"Kemarin ada, tapi ludes terjual, dan sekarang belum ada kiriman lagi," terangnya.

Ia menyebut persediaan minyak goreng tersebut dalam waktu singkat sudah habis terjual.

"Biasanya kalau sudah datang banyak ibu-ibu ke sini. Mereka rela antre untuk mendapatkan satu atau dua liter minyak goreng. Satu pembeli maksimal 2 liter," jelasnya.

Baca juga: Lika-liku Warga Berburu Minyak Goreng Murah, Tak Kebagian Stok hingga demi Suami

Tanggapan Aprindo

Menanggapi fenomena ini, Ketua Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) Malang, Agustinus Tri Hendriyatmoko mengatakan bahwa kelangkaann minyak goreng saat ini akibat banyaknya masyarakat yang panic buying.

"Berdasarkan data yang kami terima, memang masih banyak orang yang panic buying. Hal ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Malang, tapi di Kota Malang dan Batu juga sama," ungkapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis.

Bentuk panic buying yang terjadi, kata dia, di antaranya seseorang membeli dengan menunjukkan identitas di gerai ritel satu, kemudian berpindah ke gerai lain dan membeli minyak goreng dengan identitas yang sama.

"Maksimal pembelian 2 liter per satu identitas, tapi kalau berpindah ke toko lain pegawai kan sudah tidak tahu," ucapnya.

"Nah, ini diulang-ulang setiap hari. Mereka datang ke gerai satu, pindah ke gerai lain. Kemudian besok kembali lagi," imbuhnya.

Baca juga: Pertandingan Liga 3 di Kota Malang Ricuh, Wasit Luka Ringan

Padahal, menurut Agustinus,pemerintah telah menetapkan penambahan kuota penjualan pada setiap gerai, sebanyak 5 karton per hari.

"Kalau pada masa-masa normal dulu, per gerai cuma dibatasi 3 karton. Sekarang ditambah menjadi 5 karton. Per karton isinya 12 botol," tuturnya.

Meski demikian, Agus menilai, penambahan kuota ini menjadi masalah tersendiri bagi pasokan minyak goreng.

Sebab, dengan meningkatnya kuota yang diberikan membuat permintaan pasar juga meningkat sehingga jumlah produksi juga bertambah.

"Nah, SDM produsen ini kan tidak selalu mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang meningkat. Sehingga mengakibatkan produksi melambat, dan pasokan minyak pun akhirnya juga melambat," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Tak Pernah Bertemu, Pria di Lamongan Ajak Kenalan TikTok Menikah dan Tertipu Rp 24 Juta

Tak Pernah Bertemu, Pria di Lamongan Ajak Kenalan TikTok Menikah dan Tertipu Rp 24 Juta

Surabaya
Ratusan Warga Kumpulkan Uang untuk Antarkan Bupati Sidorjo Penuhi Panggilan KPK

Ratusan Warga Kumpulkan Uang untuk Antarkan Bupati Sidorjo Penuhi Panggilan KPK

Surabaya
Polisi di Kota Malang Tangkap Pelaku Eksibisionis

Polisi di Kota Malang Tangkap Pelaku Eksibisionis

Surabaya
Embarkasi Surabaya Berangkatkan 39.228 Calon Haji Tahun Ini

Embarkasi Surabaya Berangkatkan 39.228 Calon Haji Tahun Ini

Surabaya
PPDB 2024 di Kota Madiun Diperketat, Kadisdik: Tak Bisa Lagi Titip KK

PPDB 2024 di Kota Madiun Diperketat, Kadisdik: Tak Bisa Lagi Titip KK

Surabaya
Pilkada Jember, Calon Perseorangan Harus Penuhi Syarat Minimal Dapat 128.195 Dukungan

Pilkada Jember, Calon Perseorangan Harus Penuhi Syarat Minimal Dapat 128.195 Dukungan

Surabaya
Pria asal Bekasi Ditangkap Polisi karena Ancam Sebarkan Konten Pornografi Pacarnya di Bawah Umur asal Malang

Pria asal Bekasi Ditangkap Polisi karena Ancam Sebarkan Konten Pornografi Pacarnya di Bawah Umur asal Malang

Surabaya
Pilkada Kabupaten Sumenep, Calon Perseorangan Harus Kantongi 65.786 Dukungan

Pilkada Kabupaten Sumenep, Calon Perseorangan Harus Kantongi 65.786 Dukungan

Surabaya
Ayah, Ibu, dan Anak Tewas Ditabrak Truk di Bojonegoro, Polisi: Sopir Mabuk Miras

Ayah, Ibu, dan Anak Tewas Ditabrak Truk di Bojonegoro, Polisi: Sopir Mabuk Miras

Surabaya
Pengendara Motor di Gresik Tewas Usai Tabrak Truk Parkir Pinggir Jalan

Pengendara Motor di Gresik Tewas Usai Tabrak Truk Parkir Pinggir Jalan

Surabaya
Pilkada Jember, Bupati dan Wakil Ketua DPRD Berebut Rekomendasi Nasdem

Pilkada Jember, Bupati dan Wakil Ketua DPRD Berebut Rekomendasi Nasdem

Surabaya
2 Pemuda di Surabaya Perkosa Anak di Bawah Umur Usai Tenggak Miras

2 Pemuda di Surabaya Perkosa Anak di Bawah Umur Usai Tenggak Miras

Surabaya
Pemkab Lumajang Akan Gabungkan Penambang Legal dan Ilegal

Pemkab Lumajang Akan Gabungkan Penambang Legal dan Ilegal

Surabaya
Mantan Bupati Sampang Dilaporkan ke Polisi soal Dugaan Jual Beli Suara

Mantan Bupati Sampang Dilaporkan ke Polisi soal Dugaan Jual Beli Suara

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com