Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kades di Kawasan Proyek Kilang Minyak Tuban Ancam Laporkan Pegawai Pertamina ke Ahok

Kompas.com - 25/01/2022, 21:45 WIB
Hamim,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

TUBAN, KOMPAS.com - Sejumlah kepala desa di kawasan proyek strategis nasional pembangunan kilang minyak di Tuban, Jawa Timur, menyatakan akan melaporkan pegawai PT Pertamina (Persero) ke Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, buntut komunikasi para pegawai yang dinilai buruk. 

Kades Wadung Sasmito menilai, pegawai Pertamina yang bertugas di lokasi pembangunan kilang minyak di Tuban tak bisa berkomunikasi dengan baik kepada warga sekitar.

Hal ini, menurutnya, terlihat ketika pegawai Pertamina bersikap acuh saat beberapa kali didatangi para kades sebelum warga beraksi di depan kantor PT Pertamina Grass Root Refinery (GRR) belum lama ini.

Aksi itu dilakukan sejumlah warga untuk menagih janji PT Pertamina GRR Tuban yang menyatakan akan memprioritaskan warga lokal sebagai pekerja sebagaimana yang dijanjikan saat proses pembebasan lahan.

Baca juga: Kisah Warga Tuban yang Terdampak Proyek Kilang Minyak, Kini Tak Punya Pekerjaan

 

"Kalau cara komunikasi pegawai Pertamina di kilang minyak buruk, saya akan laporkan ke Pak Ahok. Saya akan katakan kalau pegawai di Tuban tak becus untuk komunikasi dengan warga sekitar kilang," kata Sasmito kepada Kompas.com, Senin (24/1/2022).

Bahkan, menurutnya, upaya para pejabat Kecamatan Jenu untuk menjembatani keperluan warga sekitar tak mendapatkan respons yang baik dari pegawai Pertamina di Tuban. 

Sasmito menyatakan, pada dasarnya para pemuda dan tokoh masyarakat termasuk pemerintah desa di kawasan kilang minyak berkomitmen menyukseskan program strategis nasional (PSN) pembangunan kilang minyak PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP).

"Program kilang minyak jangan dirusak oleh komunikasi yang buruk. Selama ini, kades menjadi bemper kilang karena terkesan diadu domba ketika ada lowongan pekerjaan," imbuhnya.

Sasmito meminta pegawai Pertamina di kilang minyak untuk memperbaiki komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah desa dan masyarakat.

"Terkait kebutuhan tenaga kerja yang bisa dikerjakan warga lokal, khususnya dalam rekrutmen sekuriti untuk diprioritaskan warga lokal di desa sekitar," ungkapnya.

Baca juga: Tak Dipekerjakan, Warga Sekitar Proyek Pembangunan Kilang Minyak di Tuban Berunjuk Rasa

Arifin, Kepala Desa Beji menambahkan, para kades menginginkan adanya komunikasi terlebih dahulu dengan pemdes agar dapat disosialisasikan sebelum perekrutan.

Sebab, jika ada miskomunikasi soal tata cara tes dalam perekrutan, maka kades menjadi sasaran kecurigaan dan amarah warga.

"Seperti tes sekuriti ada yang tanda tangan dan ada yang tidak, bagi peserta yang tidak tanda tangan langsung mencurigai kalau pesanan kades," kata Arifin menimpali pernyataan Sasmito.

Arifin mengaku tertekan karena banyaknya tuntutan dan terus berusaha mendamaikan warga. 

Sebagai pemangku kepentingan desa, Arifin menyatakan tetap berpikir positif dengan harapan ada perbaikan ke depannya.

Baca juga: Penyesalan Warga Kampung Miliarder di Tuban, Terpaksa Jual Sapi untuk Bertahan Hidup

"Tapi hingga pekerjaan hampir selesai tidak ada itikad baik untuk komunikasi dengan desa," ujarnya.

Hingga kini belum ada tanggapan resmi dari pihak Pertamina terkait persoalan tersebut.

Sebelumnya, perwakilan PT Pertamina GRR yang ada di lokasi, Solikhin mengatakan akan menyampaikan tuntutan warga ke pihak manajemen corporate di pusat.

Sebab, pihaknya mengaku tidak mendapat kewenangan atau berhak memberikan keterangan kepada publik terkait permasalahan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Surabaya
Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Surabaya
Siswi SMP di Malang Korban Penyebaran Foto Syur Masih Trauma dan Sempat Tak Mau Sekolah

Siswi SMP di Malang Korban Penyebaran Foto Syur Masih Trauma dan Sempat Tak Mau Sekolah

Surabaya
Reka Ulang Kasus Pemuda di Lamongan Tewas Usai Makan Seblak Dicampur Racun Tikus

Reka Ulang Kasus Pemuda di Lamongan Tewas Usai Makan Seblak Dicampur Racun Tikus

Surabaya
Kasus Korupsi Proyek Kolam Renang Rp 1,5 M, Jaksa Panggil Anggota DPRD Madiun

Kasus Korupsi Proyek Kolam Renang Rp 1,5 M, Jaksa Panggil Anggota DPRD Madiun

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com