Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

18 Daerah di Jatim Masuk PPKM Level 1, Khofifah: Kita Tidak Boleh Lengah, Tetap Disiplin Prokes

Kompas.com - 05/01/2022, 17:02 WIB
Muchlis,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri menerbitkan Instruksi Mendagri Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, Level 2, dan Level 1 Covid-19 di Jawa dan Bali.

Di dalam Inmedagri itu, terdapat 18 kabupaten kota yang menyandang status level 1, 16 daerah level 2, dan empat daerah level 3.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat tak mengabaikan protokol kesehatan. Masyarakat yang belum vaksin juga diminta segera mengikuti vaksinasi.

"Meski banyak yang masuk dalam kategori PPKM Level 1, kita tetap tidak boleh lengah. Disiplin prokes harus tetap dilakukan," kata Khofifah dalam keterangan resminya, Rabu (5/1/2022).

Gubernur Khofifah mengimbau masyarakat tetap membatasi mobilitas. Apalagi, varian Omicron sudah ditemukan di Surabaya, Jawa Timur.

Meski begitu, Khofifah meminta masyarakat tak panik.

"Penularannya memang tidak bisa dihindari. Sehingga saya minta masyarakat untuk tidak panik dan membatasi mobilitas demi keselamatan bersama," kata dia.

Baca juga: Omicron Terdeteksi di Jatim, Banyuwangi Perketat Pengawasan Orang dari Luar Daerah

Pasien asal Surabaya yang terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron itu hanya mengeluh sakit di tenggorokan. Ternyata, pasien itu telah mendapatkan dua dosis vaksin.

Ia menilai efektivitas vaksin dalam melindungi tubuh cukup berjalan dengan baik.

Secara khusus, Khofifah mengharapkan masyarakat bisa mengajak warga lainnya untuk mendapatkan vaksin.

"Saya mohon untuk masyarakat yang belum mendapatkan dosis vaksinnya, bisa segera datang ke fasilitas layanan kesehatan terdekat," tutur Khofifah.

Covid-19 di Jatim relatif terkendali

Mantan Menteri Sosial itu juga menyatakan, peredaran Covid-19 di wilayah itu terkendali. Intervensi pemerintah untuk melakukan tracing, testing, treatment, harus dilanjutkan untuk memenuhi target yang ditentukan.

"Testing dilakukan dengan target positivity rate < 5 persen. Tracing harus 15 orang kontak erat, dan perawatan (treatment) dilakukan dengan intensif jika memang diperlukan," ungkap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com