SAMPANG, KOMPAS.com - Seorang pria yang diketahui sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), SR (49), warga Kelurahan Gunung Sekar, Kabupaten Sampang, Jawa Timur diamuk massa saat berada di dalam masjid.
Diduga, hal itu terjadi akibat SR menggunakan pengeras suara masjid untuk berteriak saat orang tertidur lelap.
Aksi main hakim sendiri itu juga terekam oleh kamera pengawas yang ada di dalam masjid.
Bahkan, warga sekitar yang ikut datang ke masjid juga merekam kejadian tersebut.
Baca juga: Upaya 3,5 Jam, Damkar Sumenep Lepaskan 9 Cincin di Jemari ODGJ
Kasi Humas Polres Sampang, AKP Eko Puji mengatakan kejadian itu terjadi pada pukul 01.00 WIB, Selasa (9/12/2025) dini hari tadi di salah satu masjid di Jalan Rajawali, Kelurahan Karang Dalem.
Saat seluruh masyarakat sekitar sedang terlelap, diduga SR masuk ke dalam masjid dan membunyikan pengeras suara rumah ibadah tersebut.
Tak lama, SR berteriak 'kiamat, kiamat' melalui microphone yang ia pegang.
"Jadi pria tersebut langsung teriak kiamat dan membuat warga sekitar kaget," ujarnya.
Baca juga: Lansia di Pagak Malang Tewas Dibunuh, Pelaku Diduga ODGJ
Warga sekitar lalu mendatangi sumber suara dan menemukan SR memainkan microphone milik masjid.
Beberapa warga yang kesal lalu memukul SR namun warga lain berusaha melerai.
Puluhan warga yang mayoritas laki-laki itu lalu mengangkat tubuh SR untuk keluar area masjid.
Tak lama, polisi datang dan mengamankan SR ke Polres Sampang.
"Dari situ petugas berhasil mendapatkan identitas yang bersangkutan dan menghubungi keluarga dan perangkat desanya," tuturnya.
Setelah keluarga tiba di Polres Sampang, petugas memintai keterangan pihak keluarga dan diketahui SR merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Bahkan, SR pernah dirawat di RSJ Menur Surabaya.
"Dari data yang dimiliki pihak keluarga, yang bersangkutan pernah dirawat di RSJ pada akhir tahun 2024 lalu," jelasnya.
Kini, polisi membawa SR ke RSUD Moh Zyn Sampang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang