GRESIK, KOMPAS.com - Bencana banjir masih melanda beberapa wilayah di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Dengan wilayah terdampak banjir bertambah, dari yang semula berada di Kecamatan Menganti, Benjeng dan Balongpanggang.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, pada Jumat (21/11/2025) hingga pukul 09.43 WIB, banjir akibat luapan Kali Lamong juga mulai menggenangi wilayah Kecamatan Cerme.
Tepatnya melanda Desa Pandu, dengan jalan poros desa tergenang air setinggi 20 hingga 45 sentimeter, serta menggenangi beberapa fasilitas umum (fasum) seperti area pemakaman, masjid dan juga sekolah.
Termasuk, merendam lahan persawahan seluas 10 hektare dan tambak sekitar 40 hektare.
Baca juga: Dugaan Perselingkuhan Sesama Rekan Kerja di Dispendukcapil Gresik Mencuat
Sementara di Kecamatan Balongpanggang, banjir yang semula melanda Desa Sekarputih, Wotansari dan Banjar Agung.
Kini meluas dengan turut menggenangi area Desa Karang Semanding dan Pucung.
Sedangkan di Kecamatan Benjeng, banjir melanda wilayah Desa Lundo, Sedapur Klagen dan juga Delik Sumber.
"Banjir luapan Kali Lamong yang disebabkan kiriman dari wilayah hulu, yang mengalami curah hujan tinggi. Sehingga debit Kali Lamong meningkat dan meluap ke jalan dan pemukiman," ujar Kepala Pelaksana BPBD Gresik Sukardi, Jumat.
Baca juga: Banjir di Wilayah Selatan Gresik Meluas, Ratusan Rumah Warga Tergenang Air
Sedangkan banjir yang melanda beberapa kawasan di Kecamatan Menganti akibat curah hujan tinggi ditambah drainase yang kurang memadai, berangsur mulai surut.
Kendati masih menyisakan Desa Pranti, dengan air bah masih merendam area persawahan, beberapa fasum dan tambak milik warga.
Termasuk, jalan lingkungan di Perumahan Graha 2 Menganti, meski rumah tergenang air sudah surut.
"Kemarin kami juga sudah mengevakuasi warga lansia (lanjut usia) di Menganti yang terdampak banjir, ke rumah saudaranya yang lebih aman. Sekarang (personel BPBD) sudah geser ke wilayah Balongpanggang dan Benjeng, assesmen banjir," kata Sukardi.
Baca juga: Tanggul Jebol Imbas Hujan Deras, Permukiman di Gresik Terendam Banjir
Meski demikian, tambah Sukardi, pihaknya juga tetap akan memantau situasi dan perkembangan kondisi banjir di Kecamatan Menganti, dikarenakan di Desa Pranti juga terdapat tanggul anak Kali Lamong yang jebol sepanjang 9 meter dengan kedalaman 4 meter.
Serta, menyiagakan mobil pompa air di wilayah terdampak banjir.
Adapun kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Desa Pranti, Kecamatan Menganti.
Tanggul jebol dan kritis juga terjadi di Kecamatan Kedamean, akibat terkikis aliran sungai. Yakni, di Desa Glindah dengan tangkis aliran Sidoraharjo kritis selebar 6 meter dengan ketinggian 2 meter, serta 4 titik dengan lebar masing-masing 6 meter dan ketinggian 1,5 meter yang jebol ke arah persawahan milik warga.
"Di Desa Lampah, ada tiga tangkis aliran yang jebol dengan lebar 2 meter," ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang