Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puting Beliung di Gresik, Warga Berharap Pemerintah Segera Bantu Perbaiki Rumah yang Rusak

Kompas.com, 18 November 2025, 20:58 WIB
Hamzah Arfah,
Icha Rastika

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Bencana angin puting beliung menerjang wilayah Desa Melirang, Kecamatan Bungah, Gresik, Jawa Timur.

Akibatnya, sejumlah rumah mengalami kerusakan.

Peristiwa tersebut bermula dari hujan yang disusul angin puting beliung pada Jumat (14/11/2025) petang WIB.

Menurut data awal, ada sebanyak 62 rumah warga dan satu fasilitas pendidikan yang terdampak.

Namun, setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut, jumlah rumah warga yang terdampak bertambah.

"Data hasil laporan resmi dari pihak desa, (rumah) rusak berat ada 11, dan rusak ringan atau sedang ada 91 rumah," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Sukardi, Selasa (18/11/2025).

Baca juga: Hujan Deras Ditambah Drainase Minim, Wilayah Gresik Selatan Kembali Kebanjiran

Sukardi mengatakan, pihaknya bergotong royong dengan masyarakat setempat untuk pembersihan di lokasi, serta melakukan asesmen koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, yakni Dinas Cipta Karya Perumahan dan Kawasan Permukiman (DCKPKP) untuk proses selanjutnya terhadap warga terdampak.

"Penanganan awal, melakukan asesmen dan memberi bantuan awal (sudah dilakukan BPBD Gresik). Selanjutnya, bantuan diberikan oleh DCKPKP untuk perbaikan rumah rusak berat," kata Sukardi.

Adapun pada Sabtu (15/11/2025), BPBD Gresik telah menyalurkan terpal sebanyak 40 lembar, selimut 40 lembar, hygiene kit 40 paket, family kit 40 paket, peralatan makan 40 paket, serta makanan siap saji sebanyak 20 dus sebagai bantuan awal kepada warga terdampak.

Sementara itu, warga berharap Pemkab Gresik dapat segera mewujudkan bantuan terhadap rumah terdampak, khususnya bagi yang mengalami kerusakan parah.

Terlebih, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani telah meninjau lokasi terdampak bersama pihak terkait.

"Dusun Melirang Kulon dan Pereng Kulon yang terdampak paling parah. Kemarin (Senin, 17/11/2025) sudah dikunjungi Pak Bupati, dan saya sendiri berterima kasih karena Pak Bupati sudah berkunjung dan melihat langsung kondisi di lokasi. Bahkan saya mendengar sendiri, Bupati sudah memberi instruksi kepada instansi terkait untuk perbaikan rumah yang rusak," tutur salah seorang warga, Noto Utomo.

Baca juga: Puting Beliung Terjang Klinik di Cirebon, IGD dan Ruang Rawat Porak-poranda, Pasien Dievakuasi

Terlebih, dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem saat ini, status tanggap darurat hidrometeorologi telah ditetapkan melalui Keputusan Bupati Gresik Nomor 360/533/HK/437.12/2025.

"Sebenarnya rumah saya juga terdampak, tapi tidak parah. Itu saja kalau hujan kemarin bocor, apalagi yang rusak parah. Tapi saya sendiri tidak ingin bantuan, mengingat saya masih bisa memperbaiki sendiri," kata Noto.

"Kasihan yang rumahnya rusak parah. Jadi mohon bisa segera diselesaikan dan mengganti apa yang rusak, terutama yang mengalami kerusakan parah. Minimal pemerintah hadir di saat warganya terkena musibah bencana," ujar Noto.

Sementara itu, Kepala DCKPKP Kabupaten Gresik, Ida Lailatussa'diyah, saat hendak dikonfirmasi mengenai hal tersebut, belum merespons panggilan telepon maupun pesan singkat yang dikirim hingga berita ini ditulis.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau