“Pembiayaan dari pusat, kami hanya sebagai supervisor saja,” jelas Fajar.
Tahun ini tidak ada anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumenep untuk perbaikan SMP.
Anggaran di Kabupaten Sumenep masih diprioritaskan untuk perbaikan sekolah dasar (SD), namun itu pun jumlahnya sangat terbatas.
“Tahun ini tidak ada anggaran APBD untuk SMP karena masih diprioritaskan ke sekolah dasar.” ungkap dia.
Baca juga: 3 Tahun Rusak, Ruang Kelas dan Kantor SD di Kepulauan Sumenep Akhirnya Ambruk
Setiap tahun, jumlah bangunan yang diperbaiki jauh lebih sedikit dibanding jumlah bangunan yang rusak.
Kondisi ini membuat proses perbaikan berjalan lambat.
Perbaikan bangunan sekolah menggunakan asas ketuntasan.
Artinya, perbaikan difokuskan pada satu sekolah hingga tuntas, kemudian bergeser ke sekolah lainnya.
Pendekatan ini diterapkan agar hasil perbaikan lebih maksimal.
“Perbaikan memakai asas ketuntasan, satu sekolah diselesaikan dulu baru pindah ke sekolah lain,” tutur dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang