SIDOARJO, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (14/11/2025).
Zulhas mengunjungi Ponpes Al Khoziny didampingi Wakil Bupati Mimik Idayana dan penceramah Miftah Maulana Habiburrohman untuk kegiatan pengajian bersama para santri.
Zulhas berinteraksi dengan ribuan santri di Kampus II Institut Agama Islam Al Khoziny Sidoarjo yang digunakan sebagai asrama sementara oleh para santri.
Baca juga: Soal Anggaran untuk Bangun Ponpes Al Khoziny, Menteri PU: Kita Lagi Hitung
Karena sebulan lalu, pada Senin (29/9/2025), bangunan tiga lantai yang difungsikan sebagai mushala di asrama putra Al Khoziny Sidoarjo ambruk hingga menewaskan 63 korban jiwa.
Zulhas dan Miftah berpesan kepada ribuan santri Al Khoziny Sidoarjo bahwa kejadian tersebut merupakan cobaan dari Tuhan.
Setiap manusia yang mengalami cobaan, Tuhan akan mengangkat derajatnya.
“Tadi, tentu kita semua tidak mudah menghadapi cobaan berat. Tadi Gus Miftah, kami berpesan cobaan-cobaan itu akan mengangkat derajat kita,” kata Zulhas.
Ia mengatakan, santri dan santriwati yang hidup di pesantren mendapat dua ilmu, yaitu pelajaran umum dan agama, sehingga bisa dibilang lebih unggul dan kompetitif.
Zulhas juga bercerita kepada para santri bahwa sebelum menjadi seorang menteri seperti sekarang, ia merupakan pengusaha sukses.
“Saya itu lulusan madrasah ibtidaiah, lanjut PGA, bisa jadi Menko, pengusaha, dan lain-lain. Tadi anak-anak kelihatan semangatnya tinggi dan ingin membesarkan pondoknya jauh lebih hebat lagi,” kata dia.
Baca juga: Alasan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Tak Bisa Dibangun di Lokasi Semula Usai
Adapun bangunan yang difungsikan sebagai mushala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk pada Senin (29/9/2025) karena kegagalan konstruksi, yang berakibat 63 korban jiwa meninggal dunia.
Rencananya, bangunan tersebut akan direkonstruksi di lokasi yang jaraknya 1,4 kilometer dari ponpes, tepatnya di Jalan Siwalanpanji II Buduran, Sidoarjo.
Menteri Keuangan Purbaya juga mengatakan bahwa pemerintah memiliki ketersediaan anggaran dari APBN untuk pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny.
Sementara itu, tim penyidik gabungan dari Polda Jatim masih belum menetapkan tersangka karena tahap penyidikan tengah berlangsung.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang