Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan Ambruk Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Dibangun Ulang di Lokasi Berbeda

Kompas.com, 13 November 2025, 15:24 WIB
Izzatun Najibah,
Icha Rastika

Tim Redaksi

SIDOARJO, KOMPAS.com - Bangunan ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur akan dibangun ulang di lokasi berbeda karena dinilai lebih mudah aksesnya dan strategis.

Bangunan tiga lantai yang sebelumnya difungsikan sebagai musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk pada Senin (29/9/2025) saat santri melaksanakan salat Ashar disebabkan karena kegagalan konstruksi.

Dalam waktu dekat, pemerintah akan membangun ulang bangunan tersebut tetapi di lokasi berbeda. Jaraknya sekitar 1.4 kilometer dari titik Ponpes Al Khoziny.

Baca juga: Sebulan Pascatragedi Mushala Ambruk, Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Kembali Beraktivitas Normal

Lahan lokasi bangunan baru Ponpes Al Khoziny ini memiliki luas 1.400 meter persegi yang disediakan oleh pihak yayasan.

Masih berupa lahan kosong persawahan di Jalan Siwalanpanji II, Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Lokasi ini berdekatan dengan Jalan Jenggolo dan Jalan Raya utama Surabaya-Malang.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Dewi Chomistriana mengatakan, alasan pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny di lokasi berbeda karena aksesnya mudah.

“Di sini kita lihat aksesnya sangat mudah, dekat dengan jalan raya, cukup lebar jalannya. Jadi kami kira pemindahan kni jalan terbaik,” kata Dewi Chomistriana saat ditanya Kompas.com di lokasi, Kamis (13/11/2025).

Sebelum di lokasi baru, Kementerian PUPR bersama beberapa Kementerian terkait meninjau bangunan lama Ponpes Al Khoziny yang ambruk.

Baca juga: Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Akan Dibangun Ulang di Lokasi Berbeda

Menurut Dewi, bangunan yang ambruk sebelumnya lokasinya tidak strategis dan sulit diakses oleh kendaraan berat.

Lokasi tersebut memang berada di dalam area perkampungan warga dengan lebar jalan kurang dari 3 meter di pintu masuk gang.

Kondisi tersebut dianggap tidak sesuai dengan amdal bangunan. Apabila terjadi bencana akan menyulitkan petugas melakukan proses evakuasi.

“Kita bisa lihat di sana aksesnya sangat terbatas. Pada saat terjadi seperti kemarin, akses alat berat juga sangat sulit. Nah, itu sebenarnya salah satu kriteria keandalan bangunan,” kata dia.

Dewi mengatakan, akses sarana dan prasarana yang mudah sangat dibutuhkan oleh petugas saat terjadi bencana atau kebakaran pada bangunan.

"Jadi kalau terjadi kebakaran, terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, itu ada kemudahan akses dari sarana-prasarana yang menanggulangi terjadinya bencana, itu bisa mudah untuk masuk,” ucap dia.

Selain itu, alasan lainnya yakni bangunan lama yang ambruk masih dalam area penyelidikan tim kepolisian dari Polda Jatim. Sehingga harus disterilkan.

“Karena kami mempertimbangkan di sana tentunya ada proses yang tetap harus berjalan,” kata dia.

Baca juga: Purbaya: Dana untuk Pembangunan Ponpes Al Khoziny Siap, Tapi Belum Ada Tindak Lanjut

Presiden RI, Prabowo Subianto direncanakan akan melakukan groundbreaking pembangunan ulang Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo pada 25 November 2025 mendatang. 

Menteri Keuangan Purbaya juga mengatakan bahwa pemerintah memiliki ketersediaan anggaran dari APBN untuk pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny.

Sementara itu, tim penyidik gabungan dari Polda Jatim masih belum menetapkan tersangka atas ambruknya bangunan Ponpes Al Karena Sidoarjo yang menewaskan 63 korban jiwa karena tahap penyidikan tengah berlangsung.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
Surabaya
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau