Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mbah Jirah Bahagia Rumah yang Ditempatinya Selama 30 Tahun Akan Direnovasi

Kompas.com, 13 Oktober 2025, 23:52 WIB
Sukoco,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Kepala Desa Kembangan Yani Maryadi mengaku kegiatan TMMD ke-126 di desanya sangat diharapkan masyarakat karena selama ini warganya harus membayar mahal pengangkutan hasil panen mereka disebabkan sulitnya akses jalan ke sawah mereka.

"Dulu satu karung itu biaya angkutnya bisa Rp 10.000 karena akses jalanya tidak ada. Baru tahun 2016 kita buka jalan tani dengan kondisi masih makadam yang sulit dilalui kendaran kalau hujan. Sejak tahun 2016 kita ajukan pembangunan jalan tani, tapi baru sekarang ada pembangunan jalan sepanjang 1,4 kilometer oleh TMMD,” ucapnya.

Yang lebih menggembirakan akan adanya 3 titik sumur dalam yang dibangun, yang menjamin ketersediaan air bagi tanaman padi warga.

Suradi salah satu warga mengaku petani hanya bisa menanam jagung  sebagai pengganti tanaman padi di kala musim kemarau.

“Selebihnya ya banyak yang terbengkalai karena sawah di sini sawah tadah hujan. Kalau ada sumur 3 titik, masyarakat pasti bisa menanam padi 3 kali seperti petani di desa tetangga,” katanya.

Perempuan perkasa

Teriknya matahari di tengah hamparan tanaman jagung yang memanggang siang itu, tak menyurutkan puluhan prajurit TNI dan warga yang terlihat semangat menuang adukan semen di atas jalan tani berupa tanah berdebu.

Sejak pelaksanaan TMMD ke-126 yang dibuka langsung oleh Bupati Magetan Nanik Endang Rusminiarti pada Hari Rabu (8/10/2025), lebih dari 100 meter jalan cor beton yang berhasil di selesaikan.

Dari sekian pekerja pembangunan jalan tani di Desa Kembangan yang mayoritas adalah parjurit TNI dan sejumlah petani warga setempat, nampak sosok berbeda yang tetap giat mengambil koral memasukkan ke dalam ember untuk dituang di mesin molen.

Adalah Parti (53), perempuan satu satunya dalam kegiatan pembangunan jalan tersebut.

“Iya sudah beberapa hari ini saya membantu pekerjaan pembangunan jalan tani. Besok sudah mau pindah ke Gresik, kerja bangunan juga,” katanya.

Parti mengaku meluangkan waktu untuk membantu parjurit TNI membangun jalan tani untuk mempermudah masyarakat mengangkut hasil panen mereka karena merasa bahwa jalan tersebut sangat dibutuhkan dan ditunggu masyarakat.

“Jalan ini sangat ditunggu warga agar mereka bisa mudah mengangkut hasil panen maupn mengangkut pupuk ke sawah mereka. Makanya kita ikut bantu,” imbuhnya.

Parti mengaku sudah puluhan tahun menjadi pekerja kuli bangunan di sejumlah kabupaten kota bersama suaminya Siran. Baginya pekerjaan yang dianggap kasar tersebut adalah hal biasa.

“Yang kita kerjakan di sini sama dengan bapak-bapak lainnya, ambil koral, ambil pasir atau nimba air karena di sini jauh dari sumber air, kita harus nimba mindahin air dari penampungan ke bak yang dekat mesin molen. Bagi saya itu pekerjaan biasa,” ujarnya sambil tersenyum.

Parti mengkau memahami pentingnya jalan bagi petani seperti dirinya yang memiliki lahan pertanian dan memelihara sapi dan kambing.

Untuk membawa pulang panen jagung, dia mengaku terpaksa menggendong hingga 3 kilometer agar sampai ke rumah.

“Kalau jalan ini selesai kan tidak perlu lagi menggendong hasil panen atau nyari rumput, tinggal naikkan motor lebih mudah.  Terima kasih dengan TMMD ini petani punya jalan untuk membawa hasil panen,” pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau