SITUBONDO, KOMPAS.com - Purwanto (37), warga Kelurahan Dawuhan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, membangun perpustakaan panggung dengan biaya prubadi dan swadaya masyarakat.
Perpustakaan tersebut diberi nama Perisai. Nama tersebut akronim dari Perpustakaan di Atas Sungai. Tempat tersebut diharapkan menjadi tempat santai anak-anak ketika pulang sekolah.
"Buku-buku di sini sebagian besar dari perpustakaan daerah Kabupaten Situbondo dan sebagian dari sumbangan teman-teman," kata Purwanto, Senin (13/10/2025).
Baca juga: Khawatir Rumah Ambruk, Warga Terdampak Gempa Tektonik di Situbondo Tidur di Tenda Darurat
Perpustakaanya berdiri di atas sungai yang membelah kawasan Situbondo Kota. Bangunannya seluas sekitar 25 meter persegi dengan penataan buku yang cukup rapi dan terlihat sederhana.
"Ini perpustakaan baru tiga bulan, semoga tetap awet dan bermanfaat," katanya.
Menurutnya, latar belakang adanya perpustakaan tersebut karena berawal dari diskusi dengan teman-temannya dan dorongan dari pemerintah sehingga tercipta perpustakaan sederhana.
Baca juga: Pemkab Situbondo Klarifikasi Tentang Penundaan Sekolah Rakyat 2025
"Dan saya juga melihat generasi kita sangat benyak ketergantungan dengan gadget, sehingga kami berusaha untuk menawarkan alternatif untuk mereka, di sini banyak buku cerita dongeng juga," katanya.
Purwanto tak dapat memprediksi bagaimana perkembangan perpustakaan itu kelak. Ia hanya ingin berbagi pengetahuan melalui perpustaan tersebut.
"Usaha kecil tidak ada yang tahu, yang penting fasilitas ada dahulu baru mungkin ada efeknya kepada mereka kemudian hari," katanya.
Perpustakaan Perisai tersebut biasa buka dan ramai untuk tempat kumpul dari jam 12.00 WIB sampai malam. Kondisinya di atas sungai menjadi favorit anak-anak ketika membaca buku.
Dalam keseharian, Purwanto merupakan seorang wiraswasta. Terkadang, dirinya merawat tanaman di kebun untuk berbisnis. Namun, di sisi lain dia mengelola bank sampah untuk bisnis dengan teman-temannya.
"Jadi saya keseharian petani dan wirausaha bank sampah di sini, output-nya yakni pupuk organik dan pot bunga untuk dijual," katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang