LUMAJANG, KOMPAS.com - Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Lumajang, Jawa Timur, menerima karangan bunga berisi dukungan untuk menjaga keamanan di Kabupaten Lumajang.
Dalam karangan bunga tersebut tertulis nama pengirim sebagai korban maling sapi.
Sebelumnya, tersangka pencurian hewan sapi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dinyatakan meninggal dunia sehari setelah ditangkap polisi.
Tersangka meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang.
Baca juga: Kronologi Tewasnya Tersangka Pencurian Sapi yang Bikin Warga Geruduk Mapolres Lumajang
Kematian tersangka atas nama Rudi Hartono ini sempat memicu kemarahan keluarga hingga melakukan penyerangan ke Mapolres Lumajang.
Keluarga menganggap, Rudi tewas akibat dianiaya oleh polisi.
Baca juga: Hasil Otopsi Tersangka Pencurian Sapi yang Tewas Usai Ditangkap Polisi di Lumajang
Belakangan diketahui, tersangka meninggal dunia karena asam lambungnya naik hingga menyumbat saluran pernapasan. Hal ini berdasarkan hasil otopsi RS Bhayangkara Lumajang.
Anggota Polres Lumajang Aiptu Usman Hadi mengatakan, karangan bunga tersebut diterimanya sekitar pukul 21.20 WIB.
Namun, baik dirinya maupun kurir pengantar karangan bunga tidak mengetahui siapa yang mengirimkan karangan bunga tersebut.
Menurut Usman, pengantar bunga tersebut berasal dari toko bunga di Kecamatan Yosowilangun, Lumajang.
"Tadi yang antar saya tanya karangan bunganya dari siapa tidak tahu, katanya ini dibuat di Yosowilangun atas pesanan dari toko bunga lain di Surabaya, nah yang di Surabaya yang pesan siapa tidak tahu," kata Usman di Mapolres Lumajang, Senin (13/10/2025).
Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro Abimanyu mengatakan, sampai saat ini pihaknya juga belum mengetahui siapa pengirim karangan bunga tersebut.
Namun, ia mengapresiasi dukungan dari masyarakat atas kinerja Polres Lumajang mengungkap tindak kriminal.
"Polres mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan masyarakat. Semoga kinerja kami ke depan lebih baik lagi, bisa memberantas pelaku kriminalitas di Lumajang," kata Untoro.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang