LUMAJANG, KOMPAS.com - Santri berinisial A yang memberikan larutan Hydrochloric Acid (HCL) atau asam klorida, sempat menertawakan korban Dewangga yang muntah-muntah usai meminum larutan tersebut.
Hal ini disampaikan Yasir Reihan Nur Syafa'at, rekan korban sekaligus saksi kejadian tersebut.
Menurut Yasir, santri terduga pelaku berinisial A ini sedang tiduran di kamar sambil memegang botol minuman soda berwarna hijau.
Tiba-tiba, Dewangga yang baru datang ke kamar meminta botol yang awalnya dikira minuman itu ke santri A.
Baca juga: Keluarga Dewangga Pernah 3 Kali Mediasi dengan Keluarga Santri Pemberi HCL, Hanya Terima Rp 1,2 Juta
Santri A pun tanpa pikir panjang langsung memberikan botol yang dipegangnya kepada Dewangga.
"Dewa bilang minta ke santri A," kata Yasir di Ponpes Asy Syarifiy Lumajang, Rabu (1/10/2025).
Usai Dewangga meminum cairan tersebut, korban lain yakni Azril juga meminum cairan yang sama.
Usai kedua santri tersebut, kata Yasir, santri bernama Rama juga hendak meminum air di dalam botol hijau itu.
Beruntung, pada detik akhir, Rama mengurungkan niatnya.
"Setelah Dewangga, Azril juga meminum cairan tersebut. Rama juga sempat minta tapi tidak jadi meminumnya," terangnya.
Baca juga: Bupati Lumajang Sebut Kasus Santri Keracunan HCL adalah Kecelakaan akibat Kenakalan Anak-anak
Yasir menambahkan, sesaat setelah meminum air dalam botol hijau itu, Dewangga dan Azril mengalami gejala muntah-muntah.
Bukannya menolong, kata Yasir, santri A malah terlihat tertawa dan tidak memberi tahu bahwa air dalam botol yang diminum kedua temannya adalah cairan berbahaya.
"Setelah Dewa mulai mengalami muntah-muntah, A terlihat tertawa dan tidak memberi tahu kalau cairan yang diminum itu berbahaya," ujar Yasir.
Santri A baru mengakui perbuatannya saat ketiga temannya yakni Dewangga, Azril, dan Rama hendak dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Akibat perbuatannya itu, Dewangga menderita penyumbatan saluran pencernaan dari lambung menuju usus.
Ia tidak bisa makan melalui mulut. Sebagai pengganti, Dewangga harus disuntikkan susu khusus melalui selang setiap satu jam sekali.
Baca juga: Santri yang Berikan Larutan HCL untuk Dewangga Sudah Dikeluarkan dari Pondok
Saat ini, Dewangga masih harus menjalani pengobatan intensif. Diperkirakan, kondisi ini akan berlangsung sampai 6 bulan ke depan hingga akhirnya dilakukan operasi oleh dokter.
Sementara, Azril kini masih menjalani proses pemulihan. Dampak yang diterima akibat meminum cairan HCL tidak separah Dewangga.
Rama yang batal meminum larutan tersebut, kini sudah kembali ke pondok pesantren untuk melanjutkan pendidikannya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang