Ia menambahkan bahwa diskusi lebih lanjut akan dilakukan dengan kantor wilayah ATR/BPN untuk mencari upaya penyelesaian.
Armuji juga menyarankan warga membentuk grup WhatsApp sebagai sarana komunikasi dalam mengawal kasus tersebut.
“Sekarang ini zamannya media sosial, jadi saran saya bikin grup WhatsApp dulu kalau perlu masukkan saya juga ke grup itu,” katanya.
Ia berkomitmen menyampaikan perkara ini kepada Kementerian ATR/BPN dan meminta warga untuk membuat surat pengaduan kepada badan aspirasi DPR RI.
“Saya sudah kontak dengan kawan-kawan saya di DPR RI, Bapak Ibu bisa membuat surat pengaduan agar dapat diproses,” tuturnya.
Armuji juga mendorong warga untuk memviralkan kasus ini agar mendapatkan perhatian lebih dari PT Pertamina.
“Karena sekarang itu zamannya media sosial, jadi viralkan saja biar bisa didengar oleh PT Pertamina,” ujarnya.
Ia menegaskan akan terus mengawal kasus ini dan meminta warga tidak menyerah.
“Saya tahu wilayah Darmo Hill ini bukan kawasan ecek-ecek, jadi saya juga minta tolong agar tidak menyerah begitu saja pada perkara ini,” tegasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang