PASURUAN, KOMPAS.com - Aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, masih berlanjut pada Rabu (03/09/2025).
Puluhan mahasiswa dari elemen Mahasiswa Cipayung Plus mendatangi kantor DPRD Kabupaten Pasuruan untuk menuntut perbaikan kinerja pemerintahan.
Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, menyampaikan dukungan terhadap aksi tersebut selama tidak disertai dengan tindakan anarkistis.
Aksi yang diikuti mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) ini dikawal ketat aparat Polres Pasuruan.
Baca juga: Tiga Polisi Gadungan di Pasuruan Raup Rp 38 Juta Hasil Menipu Keluarga Tahanan
Setibanya di halaman kantor DPRD, mereka diterima Muspida Pasuruan dan menyampaikan orasi melalui perwakilan masing-masing organisasi, yang dilanjutkan dengan dialog terbuka.
"Saya sampaikan terima kasih atas aksi yang dilakukan secara damai. Silakan kasih masukkan, kritik, asal tidak melakukan tindakan anarkis," kata Rusdi saat menanggapi sejumlah tuntutan mahasiswa.
Ia menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Pasuruan untuk terus meningkatkan kinerja dan melayani masyarakat.
Rusdi juga menyampaikan rencana penyelesaian masalah kekurangan air di Lumbang dengan estimasi biaya sebesar Rp 60–80 miliar yang akan dilakukan tahun ini.
Selain itu, ia menambahkan bahwa seluruh puskesmas di Kabupaten Pasuruan akan beroperasi selama 24 jam mulai tahun depan.
Ketua Cabang PMII Pasuruan, Ainur Rofiq, menyoroti lemahnya keterlibatan mahasiswa dalam pembuatan kebijakan.
Baca juga: Polisi Amankan Seorang Pemuda Usai yang Ajak Demo Anarkistis Bakar Gedung DPRD Kota Pasuruan
“Pimpinan DPRD tidak pernah melibatkan mahasiswa dalam pembahasan kebijakan. Kami juga mendesak pemerintah segera menuntaskan kekeringan di Lumbang, karena masyarakat sangat terdampak,” tegasnya.
Selain itu, para mahasiswa juga meminta DPRD dan Pemkab Pasuruan mendorong pengesahan RUU Perampasan Aset Tindak Pidana, yang saat ini menjadi tuntutan utama di seluruh Indonesia.
"Gerakan Cipayung Pasuruan dilaksanakan dengan damai dan tidak ditunggangi kelompok Anarko."
"Kami juga menuntut perbaikan akses kesehatan di rumah sakit maupun puskesmas karena layanan BPJS sering kalah dengan pelayanan umum," kata Dandy Aulia Rahman, Ketua Cabang GMNI Pasuruan.
Dari perwakilan HMI, Fatkhurohim, menyoroti praktik tambang ilegal yang merusak lingkungan.