SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengklaim, angka geng motor dan balap liar di wilayahnya mengalami penurunan setelah adanya sweeping jam malam bagi anak.
Eri mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi dalam dua pekan terakhir, operasi sweeping jam malam bagi anak yang digelar di seluruh wilayah, telah membuahkan hasil signifikan.
“Alhamdulillah terkait balap liar dalam dua minggu ini sudah berkurang jauh," kata Eri di Balai Kota Surabaya, Rabu (23/7/2025).
Baca juga: Eri Cahyadi Minta Integrasikan Trans Jatim dan Bus Suroboyo: Jadi Bukan Mematikan yang Sudah Ada
Eri mengaku mendapat dukungan dari masyarakat terkait kebijakan sweeping jam malam tersebut. Bahkan, beberapa warga meminta program itu juga berlaku bagi remaja di atas usia 17 tahun.
"Malah sekarang permintaan masyarakat banyak, yang usia di atas 17 tahun juga sweeping sekalian. Tapi kita tidak bisa begitu, kita akan lihat dulu kegiatannya positif atau negatif,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, pihaknya masih memperbolehkan pemuda yang produktif ketika malam. Seperti para siswa yang sedang mengerjakan tugas sekolah di luar rumah.
Baca juga: Eri Cahyadi Buka Peluang Bus Trans Jatim Terintergrasi dengan Transportasi Lain di Surabaya
"Apalagi anak-anak kampus sekarang waktunya MOS (Masa Orientasi Siswa), pasti sampai malam-malam, bisa di kafe, warkop, mengerjakan tugas kampus berarti kan tidak apa-apa," ujarnya.
Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan mengungkapkan hal senada. Dengan demikian, sweeping jam malam akan ditingkatkan.
“(Pencegahan) balap liar kita koordinasi juga dengan Pak Dandim, setiap malam libur terutama, meskipun hari-hari biasa juga dilaksanakan, tapi setiap malam libur kita perkuat,” ucap Luthfie.
Luthfie mengaku telah mengintruksikan anggotanya untuk melakukan pendekatan ke bengkel sepeda motor supaya tidak memodifikasi kendaraan untuk balapan liar.
“Kita sekarang lagi gerakkan Binmas ke bengkel-bengkel untuk juga mengimbau mereka supaya jangan menjadi tempat untuk mungkin motor-motor balapan," jelasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang