Editor
SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menekankan perlunya sinergi antara Bus Trans Jatim dan Bus Suroboyo agar layanan kepada masyarakat bisa berjalan lebih optimal.
"Maka harusnya terintegrasi, bukan mematikan yang sudah ada. Sehingga nanti ketika Trans Jatim sampai, setelah itu disambut oleh Bus Suroboyo, tapi termasuk biayanya harga berapa, monggo (silahkan) saja," kata Eri, Selasa (22/07).
Baca juga: Eri Cahyadi Jelaskan Soal Bus Trans Jatim Koridor VII Tak Bisa Masuk Terminal Joyoboyo Surabaya
Ia menjelaskan rencana pengoperasian layanan Trans Jatim Koridor VII yang melintasi wilayah Kota Surabaya belum mendapatkan izin untuk masuk ke Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ).
"Saya berharap tidak ada kendala ketika ada transportasi (baru) yang masuk, tidak mematikan transportasi yang lainnya. Kita sudah punya nih, izin-izin trayek yang dari titik luar perbatasan Surabaya sampai ke kota, tiba-tiba (ini) dimasuki orang lain (transportasi lain), nah ini (trayek lama) gimana nasibnya," kata dia.
Baca juga: Diminati Warga, Dishub Jatim Tambah 24 Shelter Bus Trans Jatim Koridor V
Menurut dia, prinsip utama dalam pengembangan transportasi publik adalah integrasi antarmoda, bukan penggantian atau penghapusan layanan yang sudah ada.
Eri menyatakan telah meminta Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya untuk menjalin koordinasi intensif dengan Dishub Provinsi Jawa Timur.
Ini untuk memastikan agar seluruh kebijakan transportasi publik yang diterapkan tidak menimbulkan tumpang tindih antar trayek.
"Ini biar Kepala Dishub Surabaya berkoordinasi dengan Kadishub Provinsi Jawa Timur," kata dia.
Baca juga: Sesalkan Bus Trans Jatim Dilempar Batu, Pj Bupati: Ini Buat Investor Takut Masuk Bangkalan
Ia menegaskan bahwa kehadiran transportasi baru di Surabaya hendaknya tidak membuat operator dan pengemudi angkutan yang ada kehilangan mata pencaharian.
Menurutnya, aspek kesejahteraan pelaku transportasi yang sudah lama beroperasi harus ikut diperhitungkan.
“Karena pikiran saya cuma satu, tidak mematikan yang lainnya. Ketika ada transportasi yang masuk, transportasi yang sudah ada tidak mati," ujarnya.
Meski demikian, Eri juga membuka ruang untuk kemungkinan integrasi penuh antara Bus Suroboyo dan Trans Jatim.
Namun, ia menekankan bahwa skema integrasi itu harus mencakup sistem trayek hingga perhitungan tarif yang saling melengkapi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang