SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyampaikan bahwa kebijakan penghapusan parkir kendaraan di sepanjang Jalan Tunjungan mendapat respons positif dari masyarakat.
Hal ini diungkapkan Eri saat memberikan keterangan di Convention Hall Surabaya pada Selasa (22/7/2025).
Eri menjelaskan, masyarakat menyatakan rasa syukur karena tepian Jalan Tunjungan kini bebas dari kendaraan yang terparkir.
Dengan demikian, mereka dapat menikmati jalanan tersebut lebih leluasa.
"Banyak surat masuk, WhatsApp, Wargaku juga banyak, (katanya) Tunjungan ya kayak begini, ojok onok (jangan ada) parkirnya," ungkap Eri.
Warga Surabaya pun meminta agar kebijakan tersebut dipertahankan, mengingat dampak positifnya yang telah mengurangi kemacetan di Jalan Tunjungan.
"Masyarakat itu sudah meminta, pak jangan lagi loh pak, dibuat parkir lagi. Karena kalau hari tertentu, pukul 19.00 WIB sudah ada parkir, apalagi Sabtu, wes gak isok (sudah gak bisa) lewat," tambahnya.
Selain itu, Eri juga mencatat perubahan positif dari para pedagang yang sebelumnya mengeluh karena sepinya pengunjung.
Setelah kawasan tersebut digunakan sebagai tempat parkir sepeda motor, mereka merasakan peningkatan jumlah pengunjung.
"Dulu masih ada yang menyampaikan, pak ini masih sepi, tapi sekarang sudah ramai banget sehingga ada parkir di sana, yang tenant-tenant itu, biar (pengunjung) turun ke tenant," ujarnya.
Eri menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan menciptakan kenyamanan bagi masyarakat.
"Biar nyaman di Jalan Tunjungan, lancar, semua bisa menikmati khususnya warga Surabaya, ya jangan ada (parkir), yang akhirnya mengganggu orang Surabaya lebih banyak jumlahnya," ujarnya.
Baca juga: Eri Cahyadi Ungkap Alasan Tertibkan Parkir Kendaraan di Jalan Tunjungan Surabaya
Sebelumnya, salah satu pengunjung, Abraham Rahman (30) dari Kecamatan Rungkut, Surabaya, juga memberikan pendapatnya mengenai pelarangan parkir.
Ia mengaku baru mengunjungi Jalan Tunjungan setelah adanya kebijakan tersebut pada Selasa (15/7/2025).
"Sebenarnya saya sudah tahu soal pelarangan parkir dari berita, tapi saya kira masih ada yang markir ternyata sudah enggak," kata Rahman saat ditemui di lokasi pada Kamis (17/7/2025).
Rahman mendukung langkah Pemerintah Kota Surabaya menghapus parkir di tepi Jalan Tunjungan, karena dinilai sebagai salah satu penyebab kemacetan, terutama pada akhir pekan.
"Setuju saya larangan parkir di Jalan Tunjungan, soalnya kayanya itu yang buat macet di sini. Terutama pas weekend, pengunjungnya rame terus kendaraan yang lewat banyak," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang