Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depot dan Sambal Bu Rudy, Resep Kesuksesan dari Dapur Kehidupan yang Sederhana dan Menginspirasi

Kompas.com, 23 Juli 2025, 16:56 WIB
Suci Rahayu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

Menurutnya bukan hanya mempertahankan cita rasa, tetapi juga menjaga hubungan dengan pelanggannya dari berbagai kalangan. 

Untuk itu dengan berkembangnya Depot Bu Rudy ini, ia ingin semua orang merasa nyaman dan tidak terintimidasi oleh kemewahan tempat.

“Saya sebut tempat ini depot, bukan restoran. Kalau dibilang restoran, orang jadi mikir mahal. Padahal semua kalangan bisa makan di sini,” katanya. 

Baca juga: 38 Tahun Depot Sri Mulya Menjadi Bukti Cinta Khudori pada Mulyati

Kecintaannya pada pekerjaan membuatnya tidak pernah betah berdiam diri.

Meski saat ini bisnisnya mapan, ia tetap turun tangan setiap hari di depot meski dibantu 90 pegawai yang dipekerjakan saat ini. Jadi, ia merasa memiliki tanggung jawab sosial yang besar.

“Kalau saya tidak turun sendiri, saya tidak tahu apa yang harus dipersiapkan untuk besok,” ujar Bu Rudy.

“Dulu pegawai saya hanya beberapa, sekarang sudah 90 orang. Kalau tidak ramai, tidak laku, bagaimana saya menggaji mereka? Jadi kalau tambah rame, saya malah senang,” sambungnya.

Selain itu ia juga dikenal sangat dekat dengan para mitra pengantaran walaupun tidak jarang mendapatkan komentar negatif yang datang.

“Saya tidak menyimpan perkataan orang. Saya terima, lalu ya sudah. Yang penting saya tetap kerja positif,” kata perempuan yang selalu berpenampilan rapi ini.

Kini Bu Rudy juga aktif di media sosial. Menurutnya hal tersebut bukan untuk pamer, tapi untuk memberi contoh nyata agar generasi muda melihat kerja keras adalah kunci, bukan hanya sekadar tren sesaat.

“Bukan untuk pamer harta, tapi membuktikan kerja nyata. Dulu tidak ada yang bisa dijadikan contoh, sekarang buka HP saja sudah bisa belajar,” imbuhnya. 

Untuk itu Bu Rudy mengajarkan bahwa keberhasilan tidak selalu berasal dari teori atau pendidikan tinggi, melainkan dari pengalaman dan kemauan untuk bekerja keras. 

Hubungan kekeluargaan dengan para pegawai menjadi fondasi penting dalam perjalanan usahanya.

“Saya sendiri yang racik masakan, saya ajarkan ke karyawan satu-satu. Dan syukurnya saya dapat karyawan yang sehati,” ujar perempuan yang dijuluki Ibu UMKM. 

Baca juga: Prediksi Tren Kuliner 2025, Apa yang Paling Laris di Indonesia?

Kini ketika usaha kuliner di Surabaya bermunculan setiap saat, ia tetap tenang dan percaya bahwa kualitas akan berbicara sendiri. Tanpa gembar-gembor promosi berbayar, nama sudah menjadi magnet tersendiri di Kota Surabaya.

“Saya tidak perlu promosi besar-besaran. Mulut ke mulut itu lebih ‘jos’,” tegas Bu Rudy.

“Saya tidak pernah berpikir akan sampai titik ini. Semua berjalan sendiri, rezeki tidak bisa ditolak.”

“Yakin, mencintai pekerjaan, dan berdoa. Kalau baik, pasti dikabulkan. Kadang saya sendiri heran bisa sampai di titik ini,” pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau