Tak disangka, banyak warga sekitar terutamanya anak-anak yang berminat membeli dagangannya.
“Nah, akhirnya makin lama makin banyak keterusan sampai tahun ini, tapi waktu itu saya jualannya masih buka lapak kecil gitu di rumah,” ujarnya.
Baca juga: Marak Layangan di Yogyakarta, 1 Pengendara Luka akibat Senar Gelasan
Namun, Yuddan harus menghadapi tantangan saat musim penghujan tiba, dimana stok layangannya menumpuk, sedangkan pembeli menurun.
“Terus kan saya kerjanya di Surabaya, suatu hari saya iseng-iseng pulangnya lewat MERR. Syaa lihat ada sekumpulan orang-orang main di sini,” ucapnya.
Yuddan pun mencoba untuk bermain bersama para pemain sekitar. Lalu, dia mulai menawarkan dagangan layangannya juga dan hasilnya laris manis.
Seakan pintu rezeki tidak berhenti terbuka, Yuddan kembali mendapatkan kesempatan untuk mengenal klub layangan dari Surabaya dan Sidoarjo.
Dari situ, ia mengetahui bahwa biasanya pro player layangan tidak pernah berhenti latihan, meski saat musim hujan sehingga biasanya mereka membutuhkan layangan yang berkualitas tinggi.
“Akhirnya saya awalnya coba membuat layangan yang kualitasnya lebih bagus, saya jualkan ke pro player itu,” ucapnya.
Baca juga: Kejar Layangan Putus, Bocah 14 Tahun Tewas Tenggelam di Tambak Garam
Untuk jenis layangan turnamen biasanya dia menjualkan dengan harga Rp 15.000 per biji.
“Jadi kalau pro player itu mainnya setiap hari karena mereka kalau sehari saja enggak main kayak stres gitu loh. Tiap tim atau klub itu biasanya ada sekitar 10 sampai 15 orang,” terangnya.
Ia menjelaskan kualitas layangan dapat diukur dari kualitas rancangan dan bambunya.
Ada dua jenis bambu yang umumnya digunakan untuk turnamen, yakni bbambu apus dan bambu petung yang keduanya diukur dari tingkat kandungan airnya.
Semakin rendah kandungan air di dalam suatu bambu, maka kualitasnya semakin bagus karena layangan dapat semakin mudah terbang tinggi.
“Biasanya yang lebih mahal itu bambu petung karena kandungan airnya sangat sedikit,” ungkapnya.
Baca juga: Main Layangan di Pontianak Bisa Didenda Rp 500.000 hingga Blokir KTP
Sebelum memulai merakit layang-layang, kerangka bambu harus terlebih dahulu disimpan di tempat yang kering kurang lebih tiga hingga lima tahun.