Perihal itu, menurut Kades, ibu almarhum meninggal dunia sekitar setahun yang lalu.
Saat itu, almarhum belum berangkat merantau.
Kendati begitu, Ahmadi mengatakan bahwa BA pernah berkeluh kesah kepadanya saat sudah sampai di Korea Selatan.
Ia mengeluhkan kondisi bapaknya yang tengah sakit tetapi ia tak bisa merawatnya karena masih merantau.
“Lalu saya kasih nasihat, enggak usah pulang dan fokus saja di sana karena yang di rumah masih ada saudara-saudaranya yang bisa merawat bapaknya,” ujar Ahmadi.
“Dia (BA) juga bilang bahwa kondisinya belum bisa turut membantu renovasi rumah, tapi bapaknya (keburu) sakit,” kata Ahmadi.
Baca juga: 18 Calon Pekerja Migran Ilegal yang Diselamatkan di Bekasi Mau Dikirim ke Arab Saudi
Namun demikian, Kades Ahmadi mengaku tidak mengetahui perihal kondisi psikis BA.
Dia juga kaget ketika mendengar kabar BA mengalami depresi hingga menjadi penyebab kematiannya.
“Kalau soal depresi, saya enggak tahu. Biar petugas yang berwenang yang mengungkapnya,” katanya.
BA warga Kediri, Jawa Timur, yang bekerja sebagai PMI manufaktur di Korea Selatan, meninggal dunia diduga bunuh diri dengan melompat dari lantai 3 gedung Bandara Incheon, Korea Selatan, pada 27 Juni 2025.
Keberadaan almarhum di bandara tersebut karena hendak pulang ke Tanah Air bersama sejumlah rekan-rekannya.
Dikutip dari Antara, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP3MI) menyebut, berdasarkan pemeriksaan awal yang dilakukan pihak berwenang di Korsel, almarhum melakukan aksi bunuh diri diduga atas gangguan kejiwaan atau depresi.
Jenazah almarhum sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum di desanya, Desa Sukoharjo, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, usai kepulangan jenazah pada Kamis (3/7/2025).
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa menyimak laman Into the Light Indonesia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang