“Kemarin tak tawarkan 'Ibu, ini saya sudah teleponan sama Pak Arief. Ibunya jenengan boleh ditampung di sana dan tidak dimediakan, tidak diviralkan lagi gitu,” ujarnya.
Namun, pihak keluarga menolak menitipkan lagi Nasikah ke Griya Lansia Malang dengan alasan jaraknya terlalu jauh dari Surabaya.
“Adiknya ibu yang dibuang ini ngomong ke saya, 'Pak Pur, enggak usah ditaruh di sana karena kejauhan'. Saya bilang, 'Loh, kenapa enggak ditaruh di sana?',” terangnya.
Menurut penuturan keluarga yang disampaikan kepada Purnomo, keluarga Nasikah akan menyewa kos untuk tempat tinggal nenek 74 itu di kawasan Babatan, Surabaya.
"Yang bayar kosnya keluarga besar. Keluarga besarnya mereka. Terus untuk yang ngerawat ini keponakannya dari ibu ini. Terus yang biaya makan, kebutuhan hari-hari itu dua anaknya itu,” pungkasnya.
Kini, Nasikah kembali ke kos lamanya yang berada di kawasan Babatan, Surabaya. Keluarga besarnya pun merawatnya secara bergantian dalam sehari karena harus bekerja dan merawat keluarga yang lain.
Sementara itu, hingga berita ini ditayangkan, Arief Camra belum membalas pesan yang dikirim oleh tim Kompas.com.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang