Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jemaah Haji Asal Madiun ke Tanah Suci Sekeluarga, padahal Daftarnya Beda Waktu 4 Tahun

Kompas.com, 30 Juni 2025, 17:41 WIB
Izzatun Najibah,
Icha Rastika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Momen yang jarang terjadi di musim haji dirasakan oleh satu keluarga asal Kota Madiun, Jawa Timur.

Suami-istri, Subako Wulandoro (56) dan Ely Woro Wijayanti (50) berangkat haji bersama dua anaknya, Rizal Muhammad (24) dan Zahra Najla Rasyida (23).

Mereka tergabung dalam rombongan jemaah haji kloter 52 asal Kota Madiun, Debarkasi Surabaya. Mereka tiba di Asrama Haji dari Tanah Suci pada Jumat (27/6/2025).

Ely menceritakan, mulanya ia dan suami mendaftar haji pada tahun 2012. Sementara itu, kedua anaknya didaftarkan haji empat tahun setelahnya, 2016.

“Kami mendaftarkan anak sebagai tanggung jawab spiritual dan dukungan orangtua menunaikan rukun Islam kelima,” kata Ely, dalam keterangannya, Minggu (29/6/2025).

Baca juga: Meninggal di Tanah Suci, 3 Jemaah Haji Asal Magelang Dimakamkan di Syaraya

Karena pendaftaran dilakukan pada tahun yang berbeda, Ely dan suaminya tak berpikiran mereka akan berangkat haji bersama dengan kedua anaknya.

“Dalam bayangan kami, mereka nanti mungkin berangkat bersama pasangan masing-masing. Tidak ada pikiran bisa bareng-bareng, karena jadwalnya jauh sekali,” ucapnya. 

Seharusnya, Ely dan suami dijadwalkan berangkat pada tahun 2022. Namun, karena pandemi Covid-19, mereka batal terbang ke Tanah Suci.

Sementara itu, anak mereka rencananya berangkat tahun 2039.

Namun, pada Oktober 2024, Ely mendatangi Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Madiun untuk berkonsultasi masalah haji.

Dia baru mengetahui adanya program penggabungan mahram.

Penggabungan mahram haji adalah upaya untuk menyatukan keberangkatan haji suami-istri, orangtua, anak kandung, atau saudara kandung yang terpisah porsinya.

Baca juga: Jamaah Haji Asal Sukabumi Meninggal Saat Tiba di Bandara Soekarno–Hatta

Syaratnya, hubungan kekeluargaan yang sah dan dibuktikan dengan beberapa dokumen penting seperti akta nikah, akta kelahiran, atau kartu keluarga yang dilegalisasi. 

Selain itu, jemaah yang ingin penggabungan harus sudah lunas Bipih di tahap satu dan yang hendak bergabung sudah memiliki nomor porsi sebagai jamaah haji sebelum 3 Mei 2020.

Mengetahui pendaftaran anaknya sudah lebih dari lima tahun, Ely pun menyiapkan berkas dan dinyatakan lolos.

“Alhamdulillah, dapat berangkat haji sekeluarga, tidak pernah kami bayangkan sebelumnya,” ujarnya.

Ayah dan ibu dua anak ini sehari-hari berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

Dia pun berharap kepada para orangtua atau keluarga lain dapat memiliki kesempatan yang sama, yakni berhaji dengan suami dan anaknya.

“Kami berharap keluarga lain juga diberi kesempatan yang sama. Jangan ragu mendaftarkan anak-anak, insya Allah ada jalan,” katanya. 

Sementara itu, Rizal Muhammad merasa bersyukur karena pada usianya yang sangat muda dibandingkan para jemaah lain, ia dapat menunaikan ibadah haji.

“Mungkin ini akan menjadi pengalaman sekali seumur hidup saya dapat berangkat haji bersama keluarga,” ujarnya. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau